JAKARTA — Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Daerah Khusus Jakarta menggelar seminar kebangsaan bertajuk “Merawat Persatuan dan Kerukunan Bangsa dalam Bingkai Dakwah Wasathiyah”, Sabtu (4/1/2025).
Seminar ini merupakan rangkaian acara pembukaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Hidayatullah Daerah Khusus Jakarta yang digelar di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Cipinang Cempedak, Otista, Polonia, Jatinegara, Jakarta.
Seminar menghadirkan narasumber H. Anies Rasyid Baswedan, S. E., M. P. P., Ph. D (Gubernur DKI Jakarta 2017-2022), KH. Yusuf Aman, MA (Wakil Ketua MUI DKJ), Ust. Muzakkir Usman Asyari, M.Ed, Ph.D (Direktur Hidayatullah Institute), dan moderator Imam Nawawi (Ketua Umum Pemuda Hidayatullah periode 2020-2023).
Ketua Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah Daerah Khusus Jakarta, Muhammad Isnaini, mengatakan gelaran seminar ini berangkat dari kesadaran bahwa persatuan dan kerukunan bangsa merupakan dua elemen fundamental yang sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan zaman, terutama di Jakarta yang memiliki tingkat kemajemukan yang tinggi.
“Di tengah perbedaan suku, agama, ras, dan antar-golongan, menjaga keharmonisan hubungan antarwarga negara menjadi sebuah tugas mulia yang harus dijaga dan dipelihara,” kata Isnaini kepada media ini.
Salah satu prinsip yang sangat relevan dalam konteks ini adalah aktualisasi dakwah wasathiyah,yang menjadi pokok pembahasan dalam seminar ini. Prinsip ini menyerukan ajaran Islam tentang persaudaraan dan keseimbangan yang mengedepankan prinsip wasathiyah dalam hidup bermasyarakat.
Dalam kerangka ini, terang Isnaini, organisasi-organisasi kemasyarakatan berbasis Islam, termasuk Hidayatullah DKI Jakarta, memiliki peran strategis dalam memperkuat dan merawat persatuan serta kerukunan bangsa, sekaligus membangun peradaban Islam yang lebih baik.
Dia menjelaskan, dakwah wasathiyah adalah konsep yang diambil dari ajaran Al-Qur’an dan hadits yang menekankan pentingnya menjaga kerukunan, keseimbangan, dan saling menghargai antar sesama.
Sebagaimana dalam surah Al-Baqarah ayat 143, menegaskan bahwa umat Islam harus menjadi umat yang seimbang, tidak ekstrem di satu sisi, namun juga tidak lemah dalam mempertahankan nilai-nilai kebenaran.
“Dakwah Wasathiyah menyerukan umat untuk hidup dalam harmoni, menghargai perbedaan, dan menjaga persatuan bangsa dalam bingkai nilai-nilai Islam yang moderat,” imbuh Isnaini.
Konsep wasathiyah ini menurutnya sangat relevan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya.
Dengan semangat ini, jelasnya, Hidayatullah berusaha menciptakan masyarakat yang tidak hanya cerdas dalam ilmu agama, tetapi juga cerdas dalam berinteraksi dengan sesama, berlandaskan nilai-nilai Islam yang moderat dan penuh kasih sayang.
“Merawat persatuan dan kerukunan bangsa dalam bingkai dakwah wasathiyah adalah tanggung jawab bersama, yang memerlukan peran aktif dari setiap elemen masyarakat, termasuk ormas Islam,” kata Isnaini.
Dia menekankan, dalam dunia yang semakin kompleks ini, peran ormas Islam seperti Hidayatullah menjadi infrastruktur sosial penting yang mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan keislaman sangatlah vital.
“Melalui kebersamaan dan saling menghargai, kita dapat membangun Indonesia yang lebih harmonis, damai, dan penuh berkah, sesuai dengan visi besar Hidayatullah dalam membangun peradaban Islam yang mulia,” tandasnya.
Acara seminar sekaligus pembukaan Rapat Kerja Wilayah Hidayatullah Daerah Khusus Jakarta ini dihadiri juga oleh pimpinan ormas Islam tingkat wilayah Jakarta, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan juga ada penyerahan penganugerahan award kepada mitra strategis Hidayatullah Jakarta dalam membangun kawasan. (iks/nas)