MAROS – Kepala Humas BMH Pusat Imam Nawawi mengatakan sejatinya Ramadhan adalah bulan literasi. Diapun menekankan pentingnya memaknai Ramadhan sebagai bulan literasi.
“Sejatinya Ramadhan adalah bulan literasi. Karena perintah pertama dan utama yang Allah berikan kepada kita adalah perintah membaca, iqra,” katanya di hadapan para santri baik yang di Pesantren Hidayatullah Tanralili maupun santri di Pesantren Hidayatullah Tompobulu, Pucak, Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (22/3/2023).
Dalam uraiannya, pria yang juga akrab disapa Mas Imam itu menekankan pentingnya memaknai Ramadhan sebagai bulan literasi.
Imam menerangkan, Ramadhan adalah bulan kemuliaan, bulan yang Nabi dan para ulama mengencangkan diri dalam ketekunan ibadah.
Mas Imam pun memberikan fakta sejarah bagaimana orang terdahulu sangat antusias berliterasi Quran pada saat Ramadhan.
Dalam pada itu, Mas Imam berpesan bahwa santri yang gemar membaca, apalagi juga menulis, kelak akan bisa menjadi pemimpin.
“Kalau kalian ingin masa depan baik dan bermanfaat bagi umat, budayakan literasi dari sekarang,” kata Imam yang juga berkecimpung dalam studi dan pengembangan pemuda pada lembaga Progressive Studies and Empowerment Center (Prospect).
Mas Imam menekankan bahwa Kibabullah merupakan sumber bacaan penuh inspirasi yang mencerdaskan dan menggerakkan, sehingga hendaknya momentum Ramadhan menjadi kesempatan untuk menyerap inspirasi dari Al Quran sebanyak banyaknya.
“Baca terus Alquran, baca buku-buku, apalagi disempurnakan dengan menulis, maka kalian sangat mungkin menjadi pemimpin hebat di masa mendatang,” tegasnya berpesan.
Tampak para santri sangat antusias menyimak kalimat demi kalimat yang dirangkai apik dan menarik oleh Mas Imam.
Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sulawesi Selatan, Basori, mengatakan meskipun acara berlangsung siang hari, tak satu pun santri bosan dan lelah apalagi tertunduk karena kantuk.
“Semua fokus menyimak, pentingnya mengisi Ramadhan dengan semangat membaca,” tandas Basori.
TANWIR ABDULLAH