Ribuan Kasus Keracunan, Publik Pertanyakan Kompetensi Pejabat BGN

Adam Sukiman

Minggu, 28 September 2025

Anak makan bergizi gratis (Foto: Dok. BGN)

NASIONAL.NEWS — Badan Gizi Nasional (BGN) tengah menghadapi sorotan publik yang semakin tajam. Program makan bergizi gratis (MBG), yang menjadi agenda utama lembaga ini, tercatat telah memunculkan ribuan kasus keracunan.

Namun, kritik publik tidak hanya berhenti pada soal keamanan pangan, melainkan juga pada komposisi pejabat yang duduk di pucuk pimpinan.

Warganet ramai menyoroti latar belakang pejabat BGN yang dinilai jauh dari bidang gizi, pangan, maupun kesehatan. Publik juga menilai sebagian besar pimpinan justru berasal dari kalangan militer, kepolisian, hingga profesi lain di luar ranah gizi.

Berdasarkan catatan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), sejak 17 Januari hingga 18 September 2025 tercatat 5.626 kasus keracunan akibat program MBG di 16 provinsi. Data tersebut memperkuat kritik warganet yang menilai lembaga pelaksana tidak dikelola oleh sosok dengan keahlian di bidang pangan.

Pimpinan BGN Dinilai Minim Ahli Gizi

Profil pimpinan BGN pun menjadi perhatian luas. Kepala BGN, Dadan Hindayana, misalnya, dikenal sebagai akademisi dengan spesialisasi di bidang entomologi.

Dikutip dari laman IPB, Dadan adalah dosen Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB, yang menempuh pendidikan doktoral di Hannover University, Jerman, dengan fokus pada ekologi serangga.

Meski bukan ahli gizi, ia dipercaya memimpin BGN dan bahkan pada 25 Agustus 2025 menerima penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Prabowo Subianto.

Selain itu, posisi Wakil Kepala BGN juga diisi figur dari luar dunia gizi. Brigjen Pol Sony Sonjaya merupakan lulusan Akademi Polisi 1991 dengan pengalaman panjang di kepolisian.

Ia pernah menjabat Kapolres di Simalungun, Majalengka, hingga Bandung, kemudian berkarier di jajaran Bareskrim Polri dan terakhir sebagai Direskrimum Polda Aceh sebelum ditugaskan menyukseskan program MBG pada Januari 2025.

Nama lain adalah Nanik Sudaryati Deyang, seorang jurnalis senior yang lama berkarier di Tabloid Bangkit dan Kelompok Media Peluang (KMP).

Nanik juga dikenal dekat dengan Presiden Prabowo dan pernah menjabat Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019. Nanik kini dipercaya menjadi salah satu wakil kepala di BGN.

Daftar pucuk pimpinan BGN juga mencantumkan Mayjen TNI (Purn) Lodewyk Pusung. Mantan perwira tinggi TNI ini menutup karier militernya dengan pangkat mayor jenderal dan jabatan terakhir sebagai Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI. Kini, ia duduk sebagai wakil kepala lembaga yang mengurusi gizi nasional.

Sorotan publik kian menguat ketika profil-profil tersebut dibenturkan dengan fakta ribuan kasus keracunan MBG. Warganet menyebut ada kesenjangan antara mandat BGN sebagai pengelola pangan bergizi dan latar belakang teknis pejabatnya. “Sebagian besar berasal dari militer, kepolisian, dan profesi lain di luar bidang gizi,” menjadi salah satu komentar yang terus bergulir.

Kritik ini memperlihatkan tuntutan agar lembaga yang berhubungan langsung dengan kesehatan masyarakat dikelola oleh sosok yang memiliki kompetensi sesuai bidang.

Apalagi, program makan bergizi gratis menyasar jutaan anak sekolah di berbagai daerah, sehingga keamanan pangan dan kualitas gizi menjadi aspek yang tidak bisa dinegosiasikan.

TERKAIT LAINNYA