NASIONAL.NEWS — Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan menjadi target percobaan pembunuhan oleh Ukraina dalam sebuah insiden yang terjadi pada tanggal 20 Mei 2025 di wilayah Kursk.
Seorang perwira militer Rusia mengklaim bahwa helikopter yang dinaiki Putin menjadi sasaran serangan drone yang diluncurkan dari wilayah Ukraina.
Komandan unit pertahanan udara Rusia, Yuriy Dashkin, menyampaikan bahwa sistem pertahanan udara Rusia berhasil mencegat dan menghancurkan drone tersebut sebelum mencapai jalur penerbangan helikopter presiden.
“Saya ingin menunjukkan bahwa intensitas serangan meningkat secara signifikan selama penerbangan pesawat Panglima Tertinggi di atas wilayah wilayah Kursk,” kata Dashkin, dikutip kantor berita Rusia RBC, sebagaimana dilaporkan NDTV pada Selasa (27/5/2025).
“Oleh karena itu, kami secara bersamaan terlibat dalam pertempuran udara dan memastikan keselamatan helikopter presiden di wilayah udara,” tambah Dashkin.
Serangan Drone Selama Tiga Hari
Dashkin juga menyatakan bahwa serangan drone besar-besaran berlangsung selama tiga hari, dari 20 hingga 22 Mei.
Dalam rentang waktu tersebut, sistem pertahanan udara Rusia disebut berhasil menghancurkan total 1.170 drone.
Dashkin menegaskan bahwa serangan udara dari Ukraina pada 20 Mei, bertepatan dengan kunjungan Putin ke Kursk, merupakan serangan “yang belum pernah terjadi sebelumnya”.
Sebanyak 46 Drone Ukraina Ditembak Jatuh
Dashkin menegaskan, pada hari itu saja, sebanyak 46 drone dilaporkan berhasil ditembak jatuh.
Lebih lanjut, perwira militer Rusia tersebut mengatakan bahwa salah satu drone berhasil mendekati jalur penerbangan helikopter Putin dan langsung dilumpuhkan oleh sistem pertahanan udara.
Tidak ada laporan mengenai cedera ataupun kerusakan akibat insiden tersebut, dan konvoi Presiden Rusia tetap melanjutkan perjalanan tanpa gangguan.
Kursk Daerah Perbatasan Titik Strategis
Kunjungan Putin ke wilayah Kursk merupakan yang pertama kali sejak Maret lalu.
Kursk sendiri adalah wilayah perbatasan yang berbatasan langsung dengan Ukraina.
Kawasan krusial ini belakangan menjadi salah satu titik strategis dalam konflik bersenjata yang masih berlangsung antara kedua negara.
Klaim Serangan Skala Besar Rusia
Sementara itu, pada Senin (26/5/2025), Ukraina mengklaim bahwa Rusia melakukan serangan drone terbesar sejak invasi penuh skala dimulai pada Februari 2022.
Menurut Angkatan Udara Ukraina, sebanyak 355 drone tipe Shahed dan sembilan rudal jelajah ditembakkan oleh Rusia ke wilayah Ukraina dalam satu hari.
Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ignat, mengonfirmasi kepada kantor berita AFP bahwa serangan tersebut adalah yang paling masif sejak permulaan invasi.
Peningkatan skala dan intensitas serangan dari kedua pihak menunjukkan eskalasi baru dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.
Laporan ini menambah panjang daftar insiden udara antara Rusia dan Ukraina, serta menyoroti tingginya ketegangan di wilayah perbatasan yang rentan terhadap konfrontasi langsung, termasuk ancaman terhadap pemimpin negara.