Semarak Talkshow Literasi Daerah Generasi Muda Kota Palu

talkshow literasi palu

PALU – Suasana semarak dan penuh antusias tampak dalam helatan gelar wicara atau talkshow Lintas Organisasi Kemasyarakatan Pemuda dan Komunitas Literasi bertajuk “Peran Pemuda Dalam Mengembangkan Literasi Daerah” di Kota Palu, Sabtu (24/6/2023).

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Palu, Drs. Syamsul Saifudin, M.M, yang hadir sebagai salah satu narasumber mengapresiasi kegiatan yang menurutnya sangat positif ini yang bertujuan untuk menggiatkam gerakan literasi dan memajukan literasi daerah.

Bacaan Lainnya

Disebutkan bahwa Indonesia secara umum masih sangat minim minat literasi, bahkan hanya berada di angka 0,1 persen. Sementara Sulawesi Tengah menduduki peringkat minat literasi ke 41 di antara semua Provinsi di Indonesia.

Kadis Syamsul yang menjadi pemantik dalam talkshow tersebut menyampaikan pemuda harus membangun litarasi bukan saja lewat perpustakaan tetapi juga melalui komunitas literasi yang ada.

“Perpustakaan saat ini tidak hanya menjadi tempat membaca, tetap harus menjadi tempat berkumpul dan membangun komunitas litarasi. Karena, literasi ini bukan hanya membaca, tetapi ada menulis, berpikir, dan menganalisa,” kata Kadis Syamsul.

Lebih lanjut Syamsul menyampaikan bahwa jika terbangun dengan baik maka literasi ini sejatinya bisa membangun ekonomi dan bisa memajukan semua aspek kehidupan.

“Disinilah pentingnya literasi, karena apapun kegiatan kita pasti ujung-ujungnya orang akan membaca kemudian mengaplikasikan,” kata Kadis Syamsul.

Literasi sebagai Titah Ilahi

Sementara itu, founder Komunitas Literasi Anak Desa, Andi Ahmad, mengaminkan apa yang telah dipantik oleh narasumber sebelumnya. Menurut Andi, literasi tidak saja penting tetapi memang sangat mendasar karena ia bahkan dititahkan oleh Tuhan melalui kitab sucinya.

“Literasi ini perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Perintah pertama yang turun dari Allah pertama kali sebagaimana dalam surah Al-Alaq adalah iqro’, membacalah!,” kata Andi.

Kata Andi, dengan membaca, maka kita akan mengenal Tuhan. Sejatinya kita harus mengenal Tuhan dulu baru kemudian bisa beriman.

“Kita tidak hanya dituntut untuk mengenal Allah saja, tapi kita di tuntut untuk mengenal semua yang diciptakan-Nya,” kata Andi.

Lebih lanjut Andi menyampaikan bahwa literasi ini sudah ada sejak zaman mahkluk pertama diciptakan yakni Nabi Adam. Hal itu dikemukakan Andi seraya mengambil kutipan dari Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 31 yang artinya seperti berikut:

“Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!”

Sekretaris Pengurus Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Sulawesi Tengah, Irzan Hamidin, yang juga menjadi narasumber pada kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa teman-teman pemuda jangan takut memulai gerakan literasi.

Irzan Hamidin pun menceritakan pengalamannya mendirikan rumah baca yang menurutnya memang cukup menantang sehingga butuh energi dan motivasi yag tinggi agar tak lekas menyerah.

“Saya selama lima tahun merintis sebuah rumah baca untuk adik-adik. Saya nongkrong dengan berbagai komunitas literasi mengambil ilmunya, kemudian mencoba mengaplikasikannya,” kata Irzan Hamidin berbagi pengalaman.

Dalam merintis rumah baca, Irzan Hamidin mengakui tidak sedikit tantangan yang menghadang. Bukan saja soal dana yang sangat minim tetapi juga ihwal budaya baca yang harus ditumbuhkan di masyarakat

“Awalnya, rumah baca yang kami rintis itu hanya dari kandang kambing, dan Alhamdulillah saat ini sudah menjadi rumah baca yang menarik,” kata Irzan Hamidin.

Lebih lanjut ia mendorong generasi muda untuk berjuang menumbuhkan budaya literasi anak bangsa. Irzan Hamidin pun berpesan agar jangan ragu untuk memulai karena selalu ada kebaikan yang mengikuti pada setiap kebaikan yang dilakukan.

“Jangan khawatir tentang dari mana angggarannya, selama kita punya keinginan pasti ada jalan yang ditunjukkan kepada teman-teman untuk menghidupkan literasi,” tandas Irzan Hamidin.

Ketua Pengurus Wilayah (PW) Pemuda Hidayatullah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Suaib Sudirman, turut mengapresiasi talkshow Lintas Organisasi Kemasyarakatan Pemuda dan Komunitas Literasi ini.

“Kegiatan ini sangat positif untuk membangun budaya literasi di kalangan muda dan secara umum masyarakat Indonesia,” kata Suaib sambil menyarankan agar kegiatan ini bisa digelar secara sinambung.

Suaib menyebutkan, sejak Rakernas di Malang tahun 2021 lalu, Pemuda Hidayatullah sendiri telah menggulirkan program pendidkan melek literasi dengan nama Talenta Center yang merupakan derivasi dari program nasional Sakotulis Pemuda Hidayatullah untuk melahirkan kader penulis.

“Alhamdulillah, program ini terus berjalan dan akan terus dikembangkan termasuk di Sulawesi Tengah, Insya Allah. Semoga bisa bersinergi dengan pemerintah khususnya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dan komunitas literas lainnya,” tandas Suaib.

FATHUN MUBIN

Pos terkait