Sinergi Sosialisasi SIBI sebagai Strategi Nasional Peningkatan Literasi

Hasman Dwipangga

Jumat, 1 Agustus 2025

Ringkasan cakupan

NASIONAL.NEWS — Tingkat literasi di Indonesia masih menjadi tantangan fundamental dalam pembangunan sumber daya manusia. Merespons hal tersebut, Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyelenggarakan sosialisasi Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI) di Hotel Khas Tegal, Kota Tegal, baru-baru ini.

Kegiatan ini bertujuan memperluas pemanfaatan platform SIBI sebagai sarana untuk mendongkrak literasi, terutama dalam bidang numerasi dan sains. Dalam sosialisasi tersebut, Anggota Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menyampaikan urgensi literasi sebagai fondasi pendidikan yang berkelanjutan.

“Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan, Indonesia kini memiliki kerangka legislasi yang lebih lengkap, komprehensif, dan kuat dalam mengatur sistem perbukuan,” ujar Fikri dalam keterangannya pada Jumat (1/8/2025).

Menurut Fikri, regulasi tersebut menjadi pijakan kokoh bagi implementasi program seperti SIBI.

Fikri menyoroti kondisi literasi di berbagai daerah yang menurutnya masih mengkhawatirkan. “Ternyata di Jawa Tengah ini sama seperti daerah lain di Indonesia, tingkat literasinya masih mengkhawatirkan atau rendah,” jelasnya.

SIBI untuk Akses Buku Gratis

Melalui SIBI, pemerintah menyediakan akses gratis terhadap ribuan buku bacaan bagi semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMK. Platform ini dapat diakses melalui situs buku.kemdikbud.go.id yang diakses dari perangkat mobile atau pc.

Berdasarkan data per Juli 2025, tercatat 6.520.063 kali buku telah dibaca, 1.667.669 kali buku diunduh, dan jumlah kunjungan mencapai 5.914.532. Sebanyak 1.445 buku tersedia secara terbuka, dan 22.410 buku telah melalui proses penilaian.

Fikri berharap masyarakat semakin mengenal SIBI sebagai salah satu instrumen nasional untuk mempercepat kemajuan literasi.

“Pegiat literasi banyak di masyarakat. Sehingga harapannya pemerintah dan masyarakat bisa berkolaborasi,” tutur legislator dari Dapil IX Jawa Tengah tersebut.

Selain inisiatif pemerintah, masyarakat juga menunjukkan partisipasi aktif melalui gerakan literasi swadaya seperti Taman Bacaan Masyarakat (TBM).

Kolaborasi antara pemerintah dan elemen masyarakat dinilai Fikri menjadi kunci dalam membentuk ekosistem literasi yang berkelanjutan.

TERKAIT LAINNYA