Sosok Profesional dan Akademisi, Kamaruddin Amin Layak Menjadi Menteri di Kabinet Prabowo

0
195

JAKARTA – Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A., sosok akademisi dan profesional berpengalaman, telah menjelma menjadi salah satu tokoh penting dalam ranah keagamaan di Indonesia. Sebagai Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam yang keenam di Kementerian Agama, kiprah Kamaruddin Amin dalam memperkuat relasi antar masyarakat Islam dan mempromosikan moderasi beragama menempatkannya sebagai kandidat potensial untuk menduduki jabatan menteri dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto.

Prof. Kamaruddin Amin lahir dengan latar belakang pendidikan yang kuat, dan dia telah berkarier panjang di dunia akademik. Gelar Doktor Filsafat (Dr. Phil.) yang diraihnya menunjukkan kedalaman pemikiran filosofisnya, terutama dalam isu-isu keagamaan.

Sejak awal karirnya, Kamaruddin dikenal sebagai seorang akademisi yang berfokus pada kajian agama, perdamaian, dan kesejahteraan umat. Selain itu, ia juga mengajar di berbagai universitas, membimbing mahasiswa, dan aktif sebagai pembicara di forum-forum akademik dan religius.

kamaruddin amin
Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A (Foto: Kemenag.go.id)

Salah satu pencapaian penting dalam kariernya adalah ketika ia diangkat sebagai Direktur Jenderal Bimas Islam, sebuah posisi yang strategis dalam pemerintahan yang berkaitan langsung dengan umat Islam. Dalam posisinya ini, ia memiliki tugas untuk membimbing masyarakat Islam di Indonesia dalam hal keagamaan, dengan tetap mempertahankan prinsip-prinsip persatuan dan kebhinekaan.

“Kamaruddin Amin telah berhasil membawa harmoni lintas agama dan menguatkan relasi antara masyarakat Islam. Melalui pendekatan moderasi beragama, ia terus mengingatkan pentingnya toleransi, terutama dalam masyarakat yang multikultural dan multireligius seperti Indonesia. Beliau menyadari bahwa tanpa harmoni antaragama, Indonesia bisa menghadapi perpecahan, baik di ranah sosial maupun politik,” kata Manajer Program Progressive Studies & Empowerment Center (Prospect), Yacong B. Halike, dalam diskusi “Bedah Kabinet Prabowo” di Jakarta, Ahad (13/10/2024).

Yacong menilai, program-program yang diinisiasi Kamaruddin selama menjabat juga tidak hanya bersifat normatif, tetapi sangat substantif. Salah satu program utamanya adalah promosi dialog dan moderasi agama yang mereflkesikan komitmen kuatnya terhadap terciptanya masyarakat yang harmonis dan terhindar dari konflik horizontal yang berbasis agama.

Menurutnya, umat Islam Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk menunjukkan Islam yang damai dan sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan universal. Pemikiran Kamaruddin ini sejalan dengan tantangan global yang dihadapi oleh negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim dalam menjaga citra Islam yang damai di tengah munculnya gerakan ekstremis.

Kiprah di Kancah Internasional

Selain aktif di dalam negeri, Kamaruddin Amin juga dikenal dalam kancah internasional. Sebagai pembicara dalam berbagai forum internasional, ia kerap mempromosikan konsep Islam moderat ala Indonesia, yang mengedepankan perdamaian dan kesejahteraan. Di forum-forum tersebut, Kamaruddin sering membahas bagaimana Indonesia, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, berhasil menjaga kerukunan antaragama.

Pengalaman Kamaruddin di tingkat internasional ini tidak hanya memperkaya perspektifnya, tetapi juga menjadikan dirinya sebagai duta untuk Islam moderat. Hal ini penting bagi Indonesia, karena, jelas Yacong, citra negara dalam bidang keagamaan sangat bergantung pada tokoh-tokoh seperti Kamaruddin, yang mampu mengedepankan wajah Islam yang inklusif dan toleran.

Kamaruddin menyadari bahwa perbedaan adalah keniscayaan, namun yang lebih penting adalah bagaimana masyarakat Islam dapat hidup berdampingan dalam suasana damai dan saling menghormati. Upayanya dalam mengakrabkan relasi antar masyarakat Islam inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa banyak pihak mendukungnya untuk menduduki jabatan menteri.

Selain isu-isu keagamaan, Kamaruddin Amin juga dikenal memiliki perhatian yang besar terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Dalam pandangan Kamaruddin, kualitas pendidikan, terutama pendidikan agama, harus ditingkatkan untuk menciptakan generasi yang cerdas, berakhlak, dan berkontribusi positif bagi bangsa.

“Dalam konteks ini, Prof Kamaruddin layak untuk menduduki posisi strategis seperti Menteri Pendidikan atau jabatan lain yang berkaitan dengan pengembangan SDM,” kata Yacong.

Pengalaman yang Mumpuni

Berdasarkan kiprahnya sebagai akademisi, profesional, dan pemimpin di Bimas Islam, Prof. Kamaruddin Amin juga dianggap memiliki kapasitas dan pengalaman yang cukup untuk menduduki posisi sebagai menteri di kabinet Prabowo. Beberapa alasan mengapa ia layak untuk menjadi menteri, antara lain, dia memiliki pengalaman yang luas dalam mengelola isu-isu keagamaan di Indonesia.

“Beliau memahami tantangan-tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Islam, dan telah berperan aktif dalam mencari solusi melalui dialog dan moderasi beragama,” katanya.

Kamarudidn juga memiliki komitmen terhadap persatuan bangsa. Ia selalu menekankan pentingnya persatuan bangsa, terutama dalam konteks keberagaman agama dan budaya. Visi moderasi beragama yang diusungnya sejalan dengan upaya menjaga persatuan di tengah perbedaan yang ada di masyarakat.

Disamping itu, dengan latar belakang akademik yang kuat, Kamaruddin memiliki kapasitas intelektual yang mumpuni untuk merumuskan kebijakan-kebijakan yang berbasis pada penelitian dan kajian ilmiah. Hal ini penting bagi seorang menteri, terutama yang berurusan dengan isu-isu strategis seperti agama dan pendidikan.

Pengalaman Kamaruddin dalam forum-forum internasional juga memberinya wawasan global yang luas, yang sangat berguna dalam merumuskan kebijakan keagamaan yang relevan dengan perkembangan dunia.

“Prof Kamaruddin telah menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang visioner dan inovatif. Program-program yang diinisiasinya berhasil membawa dampak positif bagi masyarakat Islam di Indonesia,” imbuh Yacong.

Dengan latar belakang, pengalaman, dan komitmennya, dia menilai Kamaruddin Amin memiliki kapasitas yang cukup untuk mengemban tanggung jawab sebagai menteri. Ia diharapkan dapat melanjutkan kiprahnya dalam mempromosikan moderasi beragama, memperkuat persatuan bangsa, dan memajukan sumber daya manusia Indonesia.

“Jika beliau diangkat sebagai Menteri Agama, Menteri Pendidikan, atau jabatan lain setingkat menteri yang berurusan dengan kebudayaan dan pembangunan SDM, Indonesia akan mendapatkan seorang pemimpin yang berintegritas, visioner, dan berkomitmen terhadap kesejahteraan bangsa,” tandasnya. (nas/cha)