Studi Ungkap 8 Kebiasaan yang Bisa Tambah Usia Hingga 24 Tahun.

M Hidayat

Jumat, 26 Desember 2025

Kebiasaan yang Bisa Tambah Usia

Keinginan untuk hidup sehat hingga masa tua bukan sekadar impian. Sebuah penelitian besar yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Society for Nutrition mengungkapkan temuan luar biasa: mengadopsi delapan kebiasaan gaya hidup tertentu dapat memperpanjang usia seseorang hingga lebih dari dua dekade. Bahkan, bagi mereka yang baru memulainya di usia paruh baya, peluang untuk mendapatkan “bonus” umur tersebut tetap terbuka lebar.

Penelitian ini menganalisis data dari ribuan orang untuk melihat bagaimana perilaku sehari-hari berdampak pada risiko kematian dini. Hasilnya mengejutkan; pria yang menerapkan delapan kebiasaan ini di usia 40 tahun diprediksi dapat hidup rata-rata 24 tahun lebih lama. Sementara bagi wanita, penerapan kebiasaan yang sama dapat menambah harapan hidup hingga 21 tahun.

1. Aktivitas Fisik: Fondasi Utama

Bukan rahasia lagi bahwa olahraga adalah kunci kesehatan. Namun, studi ini menekankan bahwa aktivitas fisik tidak harus berarti latihan maraton. Bergerak secara konsisten, seperti jalan cepat, bersepeda, atau latihan beban ringan, terbukti menurunkan risiko kematian dari berbagai penyebab sebesar 46 persen. Aktivitas fisik membantu menjaga metabolisme, kekuatan otot, dan kesehatan jantung yang menjadi mesin utama tubuh manusia.

2. Mengelola Stres: Pahlawan yang Terlupakan

Poin kedua ini menjadi sorotan utama karena dianggap sebagai faktor yang paling sering diabaikan oleh masyarakat modern. Di tengah tuntutan kerja dan dinamika kehidupan, banyak orang menganggap stres sebagai bagian normal dari hidup. Padahal, stres kronis memicu peradangan dalam tubuh dan merusak sistem kardiovaskular. Mengelola stres melalui meditasi, hobi, atau sekadar teknik pernapasan dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 22 persen.

3. Pola Makan Sehat dan Berbasis Tanaman

Nutrisi memainkan peran krusial. Studi tersebut menemukan bahwa pola makan yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan (plant-based diet) sangat berkontribusi pada umur panjang. Hal ini bukan berarti seseorang harus menjadi vegetarian sepenuhnya, melainkan lebih kepada membatasi konsumsi daging merah dan makanan olahan yang tinggi lemak jenuh serta gula tambahan.

4. Menghindari Kebiasaan Merokok

Merokok tetap menjadi salah satu faktor risiko terbesar. Peneliti menemukan bahwa tidak pernah merokok, atau berhasil berhenti merokok, menurunkan risiko kematian hingga 29 persen. Berhenti merokok memberikan kesempatan bagi paru-paru dan pembuluh darah untuk melakukan perbaikan diri, yang secara langsung berdampak pada kebugaran di usia senja.

5. Kebersihan Tidur (Sleep Hygiene)

Banyak orang mengorbankan waktu tidur demi produktivitas, padahal tidur adalah waktu bagi tubuh untuk melakukan “servis besar”. Kualitas tidur yang buruk berkaitan dengan obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Memastikan tidur yang cukup (7-9 jam permalam) dan berkualitas ditemukan dapat menurunkan risiko kematian dini sebesar 18 persen.

6. Hubungan Sosial yang Positif

Manusia adalah makhluk sosial, dan kesepian ternyata memiliki dampak fisik yang nyata. Hubungan sosial yang kuat dan bermakna bertindak sebagai penyangga terhadap stres dan depresi. Orang yang memiliki lingkungan sosial yang mendukung cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih stabil, yang pada gilirannya memperkuat daya tahan fisik mereka.

7. Menghindari Konsumsi Alkohol Berlebihan

Meskipun beberapa perdebatan mengenai konsumsi alkohol moderat masih ada, studi ini secara jelas menunjukkan bahwa menghindari konsumsi alkohol berlebihan adalah langkah aman untuk umur panjang. Konsumsi alkohol yang tinggi dapat merusak fungsi hati dan meningkatkan risiko kanker serta kecelakaan.

8. Menghindari Kecanduan Opioid

Faktor kedelapan yang sangat ditekankan adalah tidak adanya ketergantungan pada obat-obatan terlarang, khususnya opioid. Di banyak negara, krisis opioid telah menjadi penyebab utama kematian di usia muda dan paruh baya. Menghindari penyalahgunaan zat kimia ini adalah langkah krusial untuk menjaga integritas organ tubuh.

Perubahan yang Tidak Mengenal Kata Terlambat

Salah satu temuan paling membesarkan hati dari studi ini adalah bahwa perubahan gaya hidup tetap memberikan dampak positif meskipun dilakukan di usia lanjut. Tentu saja, semakin dini seseorang memulai, semakin besar manfaat yang didapat. Namun, bagi mereka yang memulai di usia 50 atau 60 tahun, peningkatan harapan hidup tetap terjadi secara signifikan.

“Sangat mengejutkan melihat betapa besar manfaat yang bisa diperoleh hanya dengan mengubah satu, dua, tiga, atau kedelapan faktor gaya hidup tersebut,” ujar peneliti utama dalam laporan tersebut. “Semakin banyak kebiasaan yang Anda terapkan, semakin rendah risiko kematian yang Anda hadapi.”

Para ahli kesehatan menyarankan untuk mulai menerapkan kebiasaan ini satu demi satu agar tidak merasa terbebani. Misalnya, dimulai dengan memperbaiki pola tidur, lalu perlahan menambah rutinitas jalan kaki harian. Dengan konsistensi, delapan kebiasaan ini bukan sekadar daftar teori, melainkan investasi paling berharga untuk masa depan yang sehat dan panjang.

TERKAIT LAINNYA