Tutup Muktamar Wanita PUI, KH Raizal Arifin Tekankan Persaudaraan dan Ketahanan Keluarga

NN Newsroom

Jumat, 4 Juli 2025

Ketua Umum DPP Persatuan Ummat Islam (PUI) KH Raizal Arifin (Foto: dok. PUI)

NASIONAL.NEWS — Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Ummat Islam (PUI), KH Raizal Arifin, menegaskan pentingnya ukhuwah yang dibangun melalui kehadiran fisik dan perjumpaan langsung antaranggota. Hal tersebut ia sampaikan saat menutup Muktamar Ke-5 Wanita PUI di Graha Wisata TMII, Jakarta, pada Jumat (4/7/2025).

“Seperti muktamar ini, diperlukan pertemuan langsung untuk benar-benar menguatkan jaringan emosional dan spiritual antaranggota,” ujar KH Raizal.

Menurutnya, persaudaraan atau ukhuwah tidak bisa hanya terbangun melalui layar gawai seperti WhatsApp atau media sosial.

“Ukhuwah tidak bisa hanya di layar. Kita harus hadir, berjumpa, menyapa. Inilah energi kolektif yang dibutuhkan PUI hari ini,” tegasnya.

Dalam sambutan penutup tersebut, KH Raizal menyampaikan refleksi strategis dan harapan besar terhadap masa depan Wanita PUI serta kontribusinya dalam membangun kebangkitan umat Islam melalui kekuatan perempuan dan keluarga. Ia menyebut muktamar ini sebagai bagian dari perjalanan peradaban.

“Sejarah mencatat, 50 tahun ke depan, 100 tahun ke depan, muktamar ini akan dikenang sebagai momentum penting. Ini bukan sekadar forum organisasi, tapi ikhtiar besar membangun peradaban dari keluarga,” ungkapnya.

Kepemimpinan Muslimah

Dalam kesempatan itu, KH Raizal menekankan bahwa muslimah harus menjadi subjek peradaban, bukan sekadar objek gerakan.

“Wanita PUI memiliki potensi besar di seluruh level organisasi, dari cabang hingga pusat. Ini hanya soal waktu hingga mereka tampil memimpin,” katanya.

Ketahanan keluarga juga menjadi sorotan utama. Menurutnya, inti kekuatan bangsa dimulai dari rumah, dan peran ibu sebagai pusat sistem mikro masyarakat menjadi sangat krusial.

“Ketahanan bangsa akan rapuh jika ketahanan keluarga diabaikan,” tegasnya. Ia mengingatkan kembali perintah Al-Qur’an, “quu anfusakum wa ahlikum naara” — jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.

Lebih jauh, KH Raizal mendorong penguatan dakwah di bidang pendidikan melalui pembangunan sekolah unggulan dan kampus bermutu di bawah naungan PUI. Menurutnya, ini adalah kelanjutan dari tradisi ikhlas para guru PUI yang mengabdi tanpa pamrih.

“Guru-guru kita mengajar dengan penuh keikhlasan. Dan dari keikhlasan itulah Allah angkat derajat PUI,” ujarnya.

Pendidikan Fondasi Masa Depan

Lebih jauh, KH Raizal mengajak keluarga besar PUI untuk bangga menyekolahkan anak-anaknya di lembaga pendidikan PUI dan menjadikan kampus PUI sebagai fondasi masa depan umat.

Dalam konteks kerja sama lintas lembaga, ia menyoroti MoU yang telah dijalin PUI dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan mitra luar negeri seperti program pemagangan ke Jepang. Ia menegaskan pentingnya orientasi hasil dari kolaborasi tersebut.

“Tapi jangan berhenti di foto MoU saja. Harus ada manfaat nyata yang dirasakan umat,” pesannya.

KH Raizal juga memberikan apresiasi khusus kepada Ketua Umum DPP Wanita PUI demisioner, Dra. Hj. Iroh Siti Zahroh, M.Si., atas kepemimpinannya yang kolaboratif dan berharap semangat itu dilanjutkan oleh kepengurusan baru.

Mengakhiri sambutannya, KH Raizal menyatakan komitmen penuh DPP PUI dalam mendukung pengurus baru Wanita PUI serta menyerukan agar seluruh peserta muktamar memberikan dukungan optimal kepada kepemimpinan terpilih.

“Muktamar bukan akhir, tapi awal dari amanah baru. Sepulang dari sini, semua kita membawa visi baru, semangat baru, dan tekad baru,” pungkasnya.

TERKAIT LAINNYA