Vijay Sampaikan Belasungkawa Atas Korban Puluhan Jiwa Melayang

NN Newsroom

Minggu, 28 September 2025

Ilustrasi korban meninggal (Foto: ist/ nasional.news)

Spektrum bahasan

NASIONAL.NEWS — Gelombang duka menyelimuti India setelah tragedi kerumunan massa dalam kampanye politik di Tamil Nadu menelan puluhan korban jiwa.

Ketua Umum Partai Tamilaga Vettri Kazhagam (TVK), Vijay, yang juga aktor populer India, menyampaikan ucapan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.

“Saya menyampaikan belasungkawa dan simpati terdalam saya kepada keluarga saudara-saudari terkasih yang kehilangan nyawa mereka di Karur,” tulis Vijay dalam unggahannya di platform X, Minggu (28/9/2025).

Tragedi itu terjadi pada Sabtu (27/9) ketika Vijay sedang berpidato di hadapan ribuan pendukungnya. Namun, suasana yang semula penuh antusiasme berubah mencekam.

Menurut laporan The Hindustan Times, sebagian besar penonton yang berdesakan ingin melihat lebih dekat ke arah panggung tiba-tiba menyerbu barikade. Situasi itu memicu kepanikan dan berakhir dengan insiden mematikan.

Data resmi mencatat 36 orang meninggal dunia, termasuk delapan anak-anak dan 16 perempuan. Jumlah korban yang besar membuat insiden ini menjadi salah satu tragedi kampanye politik paling kelam di India dalam beberapa tahun terakhir.

M.K. Stalin, Ketua Menteri Tamil Nadu ke-8, mengungkapkan kesedihannya. “Saya sangat sedih dan berduka mengetahui bahwa 36 orang, termasuk delapan anak-anak dan 16 perempuan, telah meninggal dunia sejauh ini,” ujarnya dalam pernyataan yang juga diunggah di X.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, turut menyampaikan simpati. Dalam pernyataannya di media sosial, Modi menulis, “Doa saya bersama keluarga yang telah kehilangan orang yang mereka cintai. Semoga mereka diberi kekuatan di masa sulit ini.” Ia menyebut insiden di Karur itu sebagai peristiwa “sangat menyedihkan.”

Tragedi Kerumunan di India

Kerumunan yang berujung ricuh bukanlah hal asing dalam sejarah India. Catatan menunjukkan, insiden serupa kerap terjadi pada acara berskala besar, baik politik maupun keagamaan.

Januari tahun ini, festival Kumbh Mela berakhir tragis dengan 30 orang meninggal dunia. Setahun sebelumnya, pada Juli, 121 orang dilaporkan tewas di Uttar Pradesh akibat kepanikan dalam pertemuan keagamaan Hindu.

Tragedi Karur memperlihatkan rapuhnya pengelolaan keamanan pada acara massal di India. Meski sistem barikade dan penjagaan diterapkan, arus massa yang tak terkendali tetap berpotensi menimbulkan korban.

Apalagi, antusiasme publik terhadap Vijay bukan hanya sebagai politikus baru, melainkan juga sebagai bintang film besar, sehingga jumlah massa yang hadir diperkirakan melampaui kapasitas lokasi acara.

Di tengah gelombang simpati dan kritik, ucapan Vijay menegaskan posisinya sebagai figur publik yang tidak lepas dari tanggung jawab moral.

Tragedi ini menjadi catatan penting tentang pentingnya manajemen kerumunan yang lebih ketat di negara dengan tradisi politik dan keagamaan yang kerap melibatkan jutaan orang.

TERKAIT LAINNYA