DUDUK tegak dengan mengenakan pakaian putih dan kopiah hitam, lelaki itu meriung bersama puluhan orang lainnya di majelis sederhana itu. Senyumnya terkembang dan sesekali bercengkarama dengan lainnya. Ke lokasi pun ia menumpang pakai ojek motor.
Itulah Erwin Aksa. Meski dikenal sebagai saudagar dan namanya beken di kancah nasional, pria kelahiran Ujung Pandang ini tak berubah. Pembawaannya tetap seperti biasanya. Sederhana dan apa adanya. Seperti pada kegiatan siang hari itu.
“Ketimpangan yang terjadi harus perlahan bisa diatasi. Disinilah pentingnya pembangunan berkeadilan,” katanya dalam sambutannya ketika silaturrahim bersama guru Rumah Quran Hidayatullah (RQH) yang diselenggarkan di Rumah Qur’an Salsabila, Muara Baru, Jakarta Utara, Sabtu (9/9/2023).
Pada kesempatan itu Aksa mengungkapkan hajatnya akan ikut kontestasi politik pada Pileg 2024 mendatang yang diusung Partai Golkar sebagai calon anggota DPR RI dapil III DKI Jakarta yang terdiri dari wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu.
“Selama ini hanya mensukseskan teman saja, sekarang saya mencoba mensukseskan diri sendiri,” cetusnya kemudian berkenaan dengan pencalonannya itu yang ditegaskannya sebagai medium pengabdian kepada umat, bangsa, dan negara.
“Ini ikhtiar untuk mengabdi kepada umat, bangsa, dan negara,” imbuhnya melanjutkan dihadapan sedikitnya 50 peserta yang terdiri dari guru Rumah Qur’an dan wali santri Rumah Qur’an.
Erwin Aksa dalam sambutannya, setidaknya menyampaikan 4 hal yang menjadi permasalahan mendasar di Jakarta, khususnya yang ada di Jakarta Utara dan Barat.
Keempat problem yang menjadi concer-nya tersebut yaitu permasalahan sumber daya manusia (SDM), tempat tinggal, infrastruktur, dan ketimpangan sosial.
“Dalam mengatasi permasalah yang ada, perlu upaya serius dalam meningkatkan keterampilan masyarakat melalui pelatihan, agar dapat memperoleh pendapatan yang lebih layak, sehingga ketimpangan yang terjadi perlahan dapat teratasi. Disinilah pentingnya pembangunan berkeadilan” kata Erwin.
Tokoh yang mememiliki berderet karir bisnis dan berbagai inisiatif gerakan sosial ini mengatakan Rumah Qur’an salah satunya bisa menjadi wadah dalam upaya mengentaskan keempat problem tadi.
“Jadi Rumah Quran tidak hanya sebagai tempat belajar mengaji tetapi sekaligus menjadi tempat untuk meningkatkan skill masyarakat, seperti pelatihan UMKM, pendampingan usaha dan lainnya. Sehingga program Rumah Quran perlu untuk terus dikembangkan,” kata Erwin.
Selain itu, Erwin juga menyampaikan akan berupaya semaksimal mungkin dalam membangun kolaborasi serta sinergi dengan berbagai pihak dalam mengurai permasalahan yang ada di Jakarta sebagai kelebihan yang dimiliki oleh anggota legislatif tingkat pusat.
Dalam kegiatan silaturahmi, juga ikut dihadiri oleh Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah DKI Jakarta, Ust. Muhammad Isnaini didampingi Sekertaris Wilayah, Suhardi, S.Th.I.
Isnaini dalam sambutannya menyampaikan bahwa Rumah Qur’an sebagai gerakan dakwah dan tarbiyah Hidayatullah diharapkan mampu memberikan pengaruh besar dalam hal pengentasan buta huruf baca tulis Al Qur’an. Apalagi, kata dia, survei Kementerian Agama terdapat 68% umat Islam masih belum mampu membaca Al Qur’an.
“Semoga agenda keumatan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana amanat konstitusi ini dapat kita kuatkan bersama,” tandas Isnaini.
Pada kesempatan silaturahmi ini juga dibuka sesi serap aspirasi, guru dan wali santri pun berkesempatan menyampaikan aspirasi yang kelak bisa diperjuangkan oleh Erwin Aksa saat menjabat sebagai anggota legislatif.
Beberapa permasalahan seperti zonasi sekolah, kriteria usia layak sekolah yang semakin tinggi yang menyulitkan anak-anak untuk masuk sekolah, tidak adanya air PAM, KJP dan masalah stunting. (ybh/nas)