Pemprov Jakarta Hadirkan Pangan Murah Jelang dan Selama Ramadan 2025

JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar program Gerakan Pangan Murah (GPM) menjelang dan selama Ramadan 1446 H/2025 M. Program ini bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan pangan, keterjangkauan harga, serta kelancaran distribusi, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat selama bulan suci Ramadan dan Idulfitri.

jkt

Plt. Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menegaskan bahwa GPM akan berlangsung hingga Lebaran 2025. Program ini tidak hanya berfokus pada distribusi pangan oleh pemerintah tetapi juga membuka peluang bagi sektor swasta untuk mengusulkan lokasi tambahan guna memperluas cakupan pasar.

Distribusi Fleksibel dengan Food Truck

Salah satu inovasi utama dalam program ini adalah penggunaan food truck untuk memastikan distribusi pangan lebih fleksibel dan efisien. Tim dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan akan bergerak ke berbagai titik strategis, termasuk kantor RW jika diperlukan.

“Seperti Food Station, satu hari bisa melayani empat sampai delapan titik. Misalnya, dari pagi di kelurahan A, lalu pindah lagi jika potensi pembelian menurun. Dengan food truck, kami lebih fleksibel untuk menjangkau lebih banyak titik,” jelas Eli, dikutip dari laman berita resmi Pemprov DKI Jakarta, Senin (24/2/2025).

Selain fleksibilitas dalam mobilitas, masyarakat juga diperbolehkan mengusulkan lokasi tambahan, baik dari sektor pemerintah maupun non-pemerintah. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak warga Jakarta yang membutuhkan akses pangan dengan harga lebih terjangkau.

Harga Pangan Terjangkau dan Paket Bundling

Salah satu daya tarik utama GPM adalah harga produk pangan yang lebih murah dibandingkan harga pasaran. Produk-produk tertentu juga ditawarkan dalam bentuk paket bundling, misalnya paket berisi sirup, minyak goreng, dan beras dengan harga yang lebih ekonomis. Meskipun demikian, masyarakat tetap dapat membeli produk secara satuan sesuai kebutuhan.

“Saya bisa yakinkan, harganya pasti di bawah harga pasar. Persentasenya bisa berbeda-beda, tergantung produk,” ucap Eli.

Sebagai tambahan inovasi, Pemprov DKI Jakarta juga menghadirkan beras dalam kemasan 2,5 kilogram untuk memudahkan masyarakat yang ingin membayar zakat. Kebijakan ini merupakan arahan dari Wakil Gubernur dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta agar proses pembayaran zakat lebih praktis dengan takaran yang pas.

Sebaran Lokasi dan Frekuensi GPM Selama Ramadan 2025

Untuk memastikan distribusi yang merata, GPM akan digelar di berbagai lokasi strategis dengan total 193 kali pelaksanaan. Berikut adalah rincian sebaran lokasi dan frekuensinya:

  • Kantor Balai Kota: 15 kali
  • Kantor Wali Kota: 30 kali
  • Kantor Kelurahan: 132 kali
  • Rumah Susun (Rusun): 9 kali
  • Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA): 2 kali
  • Gedung Dhanapala: 3 kali
  • SMK Sejahtera: 1 kali
  • Perumahan Cinta, Kecamatan Cengkareng: 1 kali

Pos terkait