CIANJUR – Tim Search and Rescue Unit (SRU) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah Depok masih terus bertahan di lokasi terdampak gempa Cianjur, Jawa Barat. Setelah proses evakuasi, mereka melanjutkan aksi dengan membantu merehabilitasi dan merekonstruksi rumah warga.
“Alhamdulillah relawan yang dikirim SRU STIE Hidayatullah masih bertahan dengan sistem shift,” kata Korlap SRU STIE Hidayatullah Tafdhilul Umam di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (20/12/2022).
Tafdhilul mengatakan, Cijedil merupakan salah satu kawasan yang mengalami kerusakan parah akibat guncangan gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang melanda daerah Cianjur. Bahkan ada perkampungan Cijendil tertimbun material tebing karena longsor.
Seperti diketahui, pada hari Senin, 21 November 2022 siang hari (13:21:10 WIB) terjadi gempabumi berkekuatan 5,6 magnitudo di daerah Cianjur, Jawa Barat. Berdasarkan data BMKG, hingga tanggal 22 November 2022 tercatat 140 gempa-gempa susulan (aftershocks) dengan magnitudo 1.2-4.2 dan kedalaman rata-rata sekitar 10 km, dimana 5 gempa diantaranya dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Gempabumi utama (mainshock) berdampak dan dirasakan di kota Cianjur dengan skala intensitas V-VI MMI (Modified Mercalli Insensity); Garut dan Sukabumi IV-V MMI; Cimahi, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah dengan skala intensitas III MMI; Tangerang Selatan, Jakarta dan Depok dengan skala intensitas II-III MMI.
Sementara itu, Surat Keputusan (SK) tanggap darurat penanganan gempa Cianjur yang dikeluarkan Pemkab Cianjur, Jawa Barat secara resmi berakhir hari ini.
Berdasarkan data Pemkab Cianjur total korban gempa Cianjur mencapai 602 korban jiwa. Namun yang sudah membuat surat keterangan kematian atau Akta Kematian baru 581 korban saja.
Adapun jumlah pengungsi akibat gempa Cianjur mencapai 114.683 jiwa. Sementara total rumah rusak mencapai 56.548 unit, dengan sekitar 15 ribu unit rusak berat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) daerah bersama pemerintah mendorong masyarakat atau wali anggota keluarga korban gempa untuk membuat surat akta kematian dari kelurahan ke Dukcapil gunanya untuk pemutakhiran data kependudukan pascabencana.
YASER BAABDUH