Awal Ramadan 2025: Indonesia dan Arab Saudi Berpotensi Bareng, Ini Penjelasannya.

Penetapan awal Ramadan 1446 Hijriah menjadi perhatian umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia dan Arab Saudi. Di Indonesia, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat pada Jumat, 28 Februari 2025, untuk menentukan kapan umat Islam memulai ibadah puasa Ramadan. Sementara itu, Arab Saudi juga tengah melakukan persiapan pengamatan hilal untuk menentukan awal bulan suci tersebut.

awal ramadhan 2025

Mahkamah Agung Arab Saudi memiliki sistem yang sangat rinci dalam menentukan hilal, dengan menugaskan hakim ke berbagai wilayah untuk melakukan pengamatan. Berdasarkan laporan Saudi Gazette, Ramadan di Arab Saudi diperkirakan akan dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025. Hal ini didasarkan pada perhitungan astronomi dan pengamatan hilal yang dilakukan secara teliti di seluruh penjuru negeri.

Bacaan Lainnya

Di sisi lain, Indonesia menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pemantauan hilal) dalam menentukan awal Ramadan. Kemenag akan mengundang berbagai pihak, termasuk para ahli astronomi, ulama, serta perwakilan organisasi keagamaan, untuk hadir dalam Sidang Isbat. Berdasarkan prediksi awal, hasil pengamatan di Indonesia juga mengindikasikan bahwa awal Ramadan kemungkinan besar jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Dengan demikian, terdapat potensi umat Islam di Indonesia dan Arab Saudi memulai puasa secara bersamaan tahun ini. Namun, keputusan resmi tetap menunggu hasil Sidang Isbat yang akan diumumkan oleh Kemenag.

Momen ini menjadi perhatian karena perbedaan metode penetapan awal bulan hijriah sering kali membuat awal Ramadan di berbagai negara tidak seragam. Meski demikian, umat Islam di seluruh dunia tetap menyambut bulan suci ini dengan semangat yang sama. Ramadan bukan hanya tentang awal atau akhir puasa, tetapi juga tentang memperdalam spiritualitas, mempererat kebersamaan, dan memperbanyak amal kebaikan.

Kemenag mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti pengumuman resmi pemerintah terkait penetapan awal Ramadan. Terlepas dari kemungkinan perbedaan, umat Islam diharapkan dapat menjaga kerukunan dan saling menghormati dalam menjalankan ibadah puasa.

Ramadan selalu menjadi momen istimewa, tidak hanya sebagai waktu untuk beribadah, tetapi juga untuk merefleksikan diri, memperbaiki hubungan sosial, dan memperkuat solidaritas antarumat. Tahun ini, harapan besar muncul agar umat Islam di Indonesia dan Arab Saudi dapat merayakan awal Ramadan secara bersamaan, sebagai simbol persatuan dalam keberagaman.

Pos terkait