NASIONAL.NEWS — Kalimantan Timur (Kaltim) kian meneguhkan posisinya sebagai salah satu episentrum pembangunan nasional. Seiring hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di provinsi ini, sektor pendidikan turut menjadi perhatian strategis.
Di kawasan pesisir, Kota Bontang dikenal sebagai kota industri energi dan petrokimia. Kehadiran kota dengan karakter modern ini mendorong lahirnya kebutuhan akan lembaga pendidikan yang mampu menyiapkan generasi berakidah kokoh, berdaya saing tinggi, dan berkarakter kuat.
Dalam konteks inilah, Pondok Pesantren Hidayatullah Bontang tampil sebagai salah satu model pendidikan modern di Kaltim.
Pesantren ini mengusung konsep pendidikan integral berbasis tauhid yang memadukan kekuatan ilmu agama dengan penguasaan sains, teknologi, dan keterampilan hidup.
Sistem ini menjadikan Hidayatullah Bontang sebagai salah satu rujukan pesantren modern yang layak dipertimbangkan orang tua dalam memilih pendidikan bagi putra-putrinya.
Identitas dan Layanan Pendidikan
Secara resmi, Pondok Pesantren Hidayatullah Bontang menyelenggarakan pendidikan dari tingkat PAUD, MI, SMP, hingga SMA, dengan jenjang menengah (SMP dan SMA) berbasis boarding school untuk putra dan putri.
Informasi mengenai pendaftaran peserta didik baru (PPDB), kurikulum, hingga unit pendidikan dapat diakses melalui kanal resmi pesantren. Kampus utama terletak di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Api-Api, Bontang Utara, dengan nomor kantor (0548) 21170 dan pusat informasi PPDB yang aktif memberikan layanan.
Unit pendidikan di bawah naungan pesantren meliputi PAUD, TK Yaa Bunayya, MI Ar-Riyadh, SMP Islam Ar-Riyadh, dan SMA Integral Hidayatullah Boarding School.
Setiap jenjang dirancang untuk membentuk peserta didik yang memiliki dasar keimanan, kompetensi akademik, dan keterampilan hidup yang seimbang. Untuk jenjang SMP dan SMA, pola asrama memungkinkan proses pembinaan karakter berjalan intensif, baik melalui kegiatan keagamaan, akademik, maupun kokurikuler.
Falsafah Integral Berbasis Tauhid
Yang membedakan Hidayatullah Bontang dari lembaga lain adalah falsafah integral berbasis tauhid. Seluruh aktivitas pembelajaran, baik diniyah maupun umum, disatukan dalam kerangka pandangan hidup Islam. Dengan cara ini, penguasaan ilmu pengetahuan tidak dipandang sebagai hal terpisah dari pembentukan akhlak dan penguatan spiritual.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh proses pendidikan di Hidayatullah Bontang berangkat dari nilai tauhid. Anak-anak tidak hanya diajarkan pengetahuan, tetapi juga bagaimana menempatkan ilmu itu dalam bingkai iman dan akhlak,” ujar Ustadz Firdaus Darwin, Ketua Yayasan Hidayatullah Bontang kepada media ini beberapa waktu lalu.
Santri dididik agar terbiasa menjadikan Al-Qur’an dan sunnah sebagai landasan berpikir, sekaligus terbuka pada penguasaan sains modern.
Mereka dibimbing untuk menginternalisasi nilai adab, kedisiplinan, tanggung jawab, dan kepedulian sosial sejak dini. Pendekatan ini menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara spiritual dan emosional.
Boarding School, Lingkungan Belajar 24 Jam
Untuk jenjang SMP dan SMA, Hidayatullah Bontang menerapkan sistem boarding school bagi santri putra dan putri. Model ini memungkinkan adanya pengawasan dan pembinaan 24 jam, sehingga santri memperoleh pengalaman belajar yang lebih utuh.
Di lingkungan asrama, para santri dibiasakan menjalani kehidupan teratur mulai dari shalat berjamaah, tilawah dan tahfiz Al-Qur’an, kegiatan literasi, hingga aktivitas kepanduan dan keterampilan hidup. Pola ini tidak hanya melatih kedisiplinan, tetapi juga membentuk daya tahan mental, kepemimpinan, dan kebersamaan.
Kehidupan boarding juga memberi ruang lebih luas bagi santri untuk mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler, termasuk pramuka Satuan Komunitas (Sako) Hidayatullah, olahraga, seni, dan pengembangan minat bakat. Semua diarahkan untuk membangun kepribadian yang seimbang dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Ekosistem Dakwah dan Kemandirian
Sebagai bagian dari jaringan nasional Hidayatullah, kampus Bontang tidak hanya berfokus pada pendidikan formal. Ia juga menjadi pusat dakwah dan pemberdayaan masyarakat.
Berbagai program, seperti Rumah Qur’an, majelis taklim, dan koperasi pesantren, dijalankan sebagai bentuk kontribusi sosial sekaligus sarana pembelajaran praktis bagi santri.
“Pesantren ini kami bangun bukan sekadar sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat pembinaan umat. Santri kami harus bisa belajar dari masyarakat sekaligus memberi manfaat kepada masyarakat,” jelas Ustadz Firdaus Darwin.
Melalui kegiatan ini, santri diperkenalkan dengan realitas sosial masyarakat sekitar dan dilatih untuk memiliki jiwa kepemimpinan serta kewirausahaan.
Hal ini sejalan dengan visi besar Hidayatullah untuk melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga mandiri dan peduli terhadap lingkungan sosialnya.
Data Resmi dan Legalitas
Orang tua yang mengutamakan aspek legalitas dapat menelusuri data resmi satuan pendidikan di bawah naungan Hidayatullah Bontang melalui portal Kemendikbudristek.
Profil sekolah, nomor pokok sekolah nasional (NPSN), hingga status akreditasi tersedia di sana sebagai bukti keterbukaan dan kejelasan administrasi lembaga. Transparansi ini menunjukkan keseriusan pengelola dalam memastikan kualitas dan kepercayaan publik.
Selain kampus utama di Api-Api, jaringan Hidayatullah juga memiliki ma’had di kawasan Sungai Bontang KM 8, yang secara administratif masuk Kabupaten Kutai Timur namun masih dalam orbit Kota Bontang. Lembaga ini aktif menyelenggarakan program pembinaan santri tingkat lanjut dan kegiatan dakwah di tengah masyarakat.
Ma’had tersebut melengkapi ekosistem pendidikan Hidayatullah di kawasan Bontang, sehingga memberi alternatif jalur pembinaan lanjutan bagi mereka yang ingin memperdalam ilmu agama setelah menamatkan pendidikan menengah.
Keunggulan yang Menonjol
Di tengah kebutuhan bangsa akan lembaga pendidikan yang mampu melahirkan generasi berkarakter sekaligus kompeten, Pondok Pesantren Hidayatullah Bontang menampilkan sejumlah keunggulan khas yang membedakannya dari pesantren lain di Kaltim maupun nasional.
Pertama, kerangka Tauhid sebagai dasar kurikulum. Seluruh mata pelajaran, baik keagamaan maupun umum, dibingkai dalam perspektif Islam sehingga melahirkan keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan akhlak.
Kedua, model boarding yang terarah. Untuk jenjang SMP dan SMA, santri putra maupun putri dibina dalam sistem berasrama dengan pola pengasuhan 24 jam. Lingkungan ini mendukung pembiasaan ibadah, pembinaan tahfiz, penguatan adab, hingga budaya literasi dan kepanduan.
Ketiga, ekosistem dakwah dan kemandirian. Keberadaan rumah Qur’an, majelis taklim, hingga koperasi pesantren menjadi sarana belajar bagi santri untuk bersentuhan langsung dengan masyarakat dan mengembangkan jiwa kewirausahaan.
Keempat, akses informasi terbuka. Pesantren menyediakan kanal resmi dengan data pendidikan yang transparan, mulai dari profil sekolah hingga layanan PPDB, sehingga memudahkan orang tua memperoleh informasi yang akurat.
Kelima, konteks kota industri. Berdiri di Kota Bontang, lembaga ini mendapat pengaruh positif dari kultur kerja masyarakat yang profesional, kolaboratif, dan berorientasi prestasi, yang sekaligus menular kepada para santri.
Di tengah geliat pembangunan nasional dan dinamika Bontang sebagai kota industri, Pesantren Hidayatullah di Kota Taman ini menghadirkan pendidikan yang tidak sekadar mengajar, tetapi juga membentuk generasi beriman, berilmu, dan berkarakter.
“Kami percaya bahwa bangsa ini membutuhkan generasi yang kuat secara iman sekaligus cakap menghadapi tantangan zaman. Hidayatullah Bontang berkomitmen untuk hadir sebagai rumah pembinaan bagi generasi tersebut,” tutup Ustadz Firdaus Darwin.