Kapolres Nganjuk Guncang Dunia Pendidikan! Polisi Masuk Sekolah, Bangun Revolusi Tertib Lalu Lintas Sejak SD

Barbar Simanjuntak

Minggu, 12 Oktober 2025

Spektrum bahasan

Langkah berani Polres Nganjuk patut diacungi jempol! Tak mau menunggu para remaja terjerumus dalam pelanggaran lalu lintas, jajaran kepolisian kini “menyusup” langsung ke ruang kelas SD untuk menanamkan kesadaran berlalu lintas sejak dini. Aksi inspiratif ini dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Jatikalen Aipda Setyoaji bersama Aipda Joni di SDN Perning, Kecamatan Jatikalen, Jumat (10/10/2025).

Dengan gaya interaktif dan penuh semangat, dua anggota polisi ini sukses memikat perhatian ratusan pelajar yang tampak antusias mendengarkan pesan-pesan keselamatan berkendara. Di hadapan para siswa, mereka mengajarkan dasar-dasar penting seperti wajib pakai helm, tidak berboncengan lebih dari satu orang, tidak bermain ponsel saat berkendara, hingga memahami arti rambu-rambu lalu lintas.

Kegiatan ini merupakan implementasi langsung dari visi Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M. yang menegaskan bahwa pendidikan tertib berlalu lintas harus dimulai sejak usia dini. Ia menyebut langkah ini sebagai cara cerdas menyiapkan generasi yang disiplin, peduli, dan bertanggung jawab di jalan raya.

“Jangan tunggu mereka dewasa untuk sadar aturan! Pembinaan sejak dini adalah vaksin terbaik melawan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas,” tegas AKBP Henri dengan nada penuh optimisme.

Tak hanya soal teori, kegiatan ini juga menggugah para pelajar untuk menjadi agen perubahan dan pelopor keselamatan di lingkungan mereka sendiri. Aipda Setyoaji bahkan menantang para siswa agar berani menegur orang tuanya jika melanggar aturan di jalan. “Anak-anak justru bisa jadi pengingat moral bagi keluarganya. Kalau orang tua lupa pakai helm, ingatkan! Itu bukti sayang,” ujarnya disambut tawa dan tepuk tangan siswa.

Atmosfer ruang kelas pun berubah menjadi arena edukasi yang hidup. Para pelajar berlomba menjawab pertanyaan seputar rambu-rambu dan peraturan lalu lintas. Tak sedikit yang mengaku baru tahu pentingnya SIM dan kelengkapan kendaraan yang sesuai spesifikasi.

Program edukatif ini dinilai sebagai gebrakan segar dalam menciptakan budaya disiplin berlalu lintas. Pendekatan persuasif ke dunia pendidikan dianggap jauh lebih efektif dibanding hanya mengandalkan penindakan di jalan. Polres Nganjuk ingin menciptakan “efek domino kesadaran” yang bermula dari anak-anak hingga ke keluarga dan masyarakat luas.

Langkah Polres Nganjuk ini sekaligus menjadi pesan kuat bahwa revolusi berlalu lintas tidak dimulai di jalan raya, tetapi di bangku sekolah! Dengan generasi muda yang paham keselamatan sejak kecil, bukan tidak mungkin Nganjuk akan menjadi daerah percontohan nasional dalam budaya tertib dan aman berkendara.

TERKAIT LAINNYA

Exit mobile version