NASIONAL.NEWS (Jakarta) — Kapoksi Komisi V DPR RI Fraksi Gerindra, Danang Wicaksana Sulistya (DWS) menerima aspirasi dari Fraksi Gerindra DPRD Kota Yogyakarta terkait kebutuhan pembangunan ulang Jembatan Kleringan atau Jembatan Kewek di Kota Yogyakarta yang dinilai sudah tidak layak dan membahayakan masyarakat.
“Kemarin saya menerima aspirasi dari pak Wakil Ketua DPRD Kota Yogyakarta Fraksi Gerindra (RM. Sinarbiyat Nujanat), sekaitan hal tersebut,” ujar Danang Wicaksana, di Jakarta, Selasa (25/11/2025).
Aspirasi tersebut, kata Danang Wicaksana, disampaikan menyusul kondisi Jembatan Kleringan yang kini memasuki fase kritis.
Jembatan berusia sekitar 100 tahun itu disebut hanya memiliki 10 hingga 20 persen kekuatan struktur yang tersisa, sehingga rawan ambruk jika terus dilalui kendaraan besar.
“Saya apresiasi gerak cepat Kementerian PU melalui Balai Pengelola Jalan Nasional Jateng dan DIY yang langsung melaksanakan survey dan segera melaksanakan rapat dengan Dinas PU Kota Jogja,” terangnya.
“Aspirasi kita atensi mengingat kondisi yang membahayakan pengendara. Agar jadi perhatian serius mitra terkait (Kementerian PU),” tegasnya.
Komitken Kawal Aspirasi Masyarakat
Desakan ke Kementerian PU, mengingat urgensi kondisi jembatan saat ini, Danang Wicaksana berkomitmen mengawal aspirasi tersebut kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Ia menegaskan pentingnya percepatan pembangunan ulang Jembatan Kleringan demi keselamatan warga dan kelancaran aktivitas ekonomi serta pariwisata di Yogyakarta.
“Jembatan Kleringan itu sudah tua, kekuatannya sekarang tinggal 10 sampai 20 persen saja, sehingga berbahaya. Kami berharap segera ada langkah nyata dari kementerian terkait,” tegasnya.
Dengan kondisi yang semakin mengkhawatirkan, masyarakat berharap pemerintah pusat segera mengambil tindakan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Larangan Bus Saat Libur Nataru
Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengumumkan rencana pelarangan bus untuk melintasi jembatan tersebut.
Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan terhadap potensi kecelakaan di titik yang menjadi salah satu jalur tersibuk menuju kawasan wisata Malioboro.
Jembatan Kleringan sendiri merupakan penghubung vital antara kawasan Kotabaru dan pusat wisata Kota Yogyakarta.
Setiap masa libur panjang, arus kendaraan di jalur tersebut meningkat signifikan sehingga menambah risiko pada jembatan yang sudah rentan.
