Imam Nawawi Nyalakan Semangat Aktivisme di Pesantren Hidayatullah Medan

MEDAN — Kamis, 1 Agustus 2024, menjadi hari yang istimewa bagi para santri Pesantren Hidayatullah Polonia, Kota Medan. Aktifis dan penulis, Imam Nawawi, hadir di tengah mereka, bukan hanya untuk berbagi ilmu, tapi juga untuk menyalakan semangat aktivisme belajar dan berkarya.

mas imam nawawi

Masjid pesantren yang biasanya tenang, kini dipenuhi riuh rendah suara para santri yang antusias. Mata mereka berbinar, telinga mereka terpaku pada setiap kata yang terucap dari bibir Mas Imam, sapaan akrab beliau.

“Kalian semua adalah generasi penerus bangsa,” ujar penulis yang karib disapa Mas Imam ini dengan penuh semangat.

“Al-Qur’an yang kalian baca setiap hari bukan hanya sekadar bacaan, tapi juga sumber kekuatan untuk membentuk karakter diri,” tegas penulis buku ’77 Pesan Kepemimpinan Kaum Muda’ ini.

Direktur Progressive Studies and Empowerment Center (Prospect) itu mengajak para santri untuk tidak hanya membaca, tapi juga memahami, meresapi, dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an. Dengan begitu, mereka akan menjadi pribadi yang berakhlak mulia, cerdas, dan bermanfaat bagi masyarakat.

Para santri, yang rata-rata masih duduk di bangku SMP, tampak sangat antusias mengikuti sesi ini. Mereka aktif memberikan respon setiap menerima lemparan pertanyaan.

“Saya jadi lebih termotivasi untuk lebih mendalami Al-Qur’an, agar otak saya terisi dengan kebaikan, tidak kosong,” ujar Ikrom seorang santri dengan penuh semangat.

Mas Imam, yang juga dikenal sebagai penulis produktif di masimamnawawi.com, berbagi tips dan trik bagaimana menjadikan membaca sebagai kebiasaan yang menyenangkan dan bermanfaat. Beliau juga menekankan pentingnya konsistensi dan semangat pantang menyerah dalam belajar.

“Jangan pernah berhenti belajar, jangan pernah berhenti membaca,” pesan Mas Imam, yang juga kolumnis Nasional.news ini.

“Karena setiap ilmu yang kita dapatkan akan menjadi bekal kita untuk meraih kesuksesan di dunia dan akhirat,” jelasnya.

Sesi berbagi ini berakhir dengan penuh kehangatan dan inspirasi. Para santri meninggalkan masjid dengan semangat baru, siap untuk menghadapi tantangan masa depan dengan bekal ilmu dan karakter yang kuat. Mereka bertekad untuk menjadi generasi yang berprestasi, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara. (ybh/lsk)

Pos terkait