Inovasi Pupuk Organik Hantarkan Aura Prisca Medina Raih Penghargaan Nasional

Adam Sukiman

Rabu, 27 Agustus 2025

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Aura Prisca Medina, berhasil menorehkan capaian nasional setelah meraih Juara 1 kategori Tokoh Penggerak Lingkungan Kampung pada Festival Astra 4 Pilar Indonesia 2025 (Foto: Dok. UMY)

NASIONAL.NEWS — Aura Prisca Medina, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), berhasil menorehkan capaian nasional setelah meraih Juara 1 kategori Tokoh Penggerak Lingkungan Kampung pada Festival Astra 4 Pilar Indonesia 2025.

Prestasi tersebut diraih Aura Prisca Medina melalui inovasi pengolahan hama keong mas menjadi pupuk organik.

Bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Srumbung, Magelang, Prisca memanfaatkan proses fermentasi buah busuk dengan tambahan nitrobakter.

Hasilnya, produktivitas padi di lahan uji coba seluas 500 meter persegi meningkat signifikan, dari 2.800 kilogram menjadi 3.100 kilogram.

“Respon masyarakat begitu positif. Dengan inovasi ini masalah hama bisa diubah menjadi solusi yang menguntungkan,” ujar Prisca saat menerima penghargaan pada ajang yang berlangsung di Menara Astra, Jakarta, Jumat–Ahad (8–10 Agustus).

Finalis Termuda dan Lalui Seleksi Ketat

Keberhasilan Aura Prisca Medina tersebut dicapai setelah melewati proses seleksi yang melibatkan 1.449 proposal dari berbagai daerah di Indonesia.

Pada usianya yang baru 19 tahun, Prisca menjadi salah satu finalis termuda yang mampu menunjukkan konsistensi dalam riset dan pemberdayaan masyarakat.

Selain pencapaian di festival, Prisca juga dikenal aktif dalam program Desa Sejahtera Astra (DSA) bertajuk “Kelir Berdikari Agrikultura”.

Sejak awal 2025, ia berperan sebagai fasilitator muda yang mendampingi kelompok tani dan pelaku UMKM lokal. Program ini berfokus pada pengembangan komoditas unggulan daerah, seperti durian, nanas, dan salak.

“Awalnya sulit beradaptasi. Namun Alhamdulillah mereka sangat terbuka sehingga kolaborasi bisa berjalan baik dan keberhasilan ini bukan milik saya pribadi, tapi juga milik masyarakat desa, kelompok tani, dan tim pendukung,” jelas Prisca seperti dinukil dari laman Muhammadiyah.

Kesempatan Membangun Jejaring

Dalam kapasitasnya sebagai fasilitator, ia menghadapi tantangan komunikasi lintas generasi. Namun, hal tersebut justru memperkuat kemampuannya dalam membangun jejaring dan mendorong partisipasi warga.

Menurutnya, proses pendampingan masyarakat bukan hanya soal pencapaian akademik atau penghargaan, melainkan tentang keberlanjutan manfaat yang dirasakan langsung oleh warga.

“Sebagai perempuan dan anak muda, suatu kehormatan bagi saya dapat menjadi bagian dari pemberdayaan masyarakat marginal dan memberikan inovasi yang fresh dan langsung dirasakan manfaatnya,” tuturnya.

Kini, Prisca tengah bersiap menjalankan proyek pemberdayaan baru di Malang. Ia juga menegaskan keinginannya untuk melanjutkan kiprah bersama Astra, agar dapat terus mendampingi desa-desa binaan di berbagai wilayah Indonesia.

Pesan Prisca untuk Generasi Muda

Dalam pesannya, Prisca menekankan pentingnya memaknai prestasi secara lebih luas. Baginya, pencapaian individu hanyalah sebagian kecil dari upaya kolektif yang dilakukan bersama masyarakat.

“Maka, maksimalkan apa yang sedang kamu kerjakan. Prestasi itu penting, namun yang lebih penting adalah kebermanfaatan yang dapat diberikan untuk orang lain,” pungkasnya.

Capaian Prisca menjadi bukti nyata kontribusi generasi muda dalam isu lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

Melalui kerja sama, riset, dan inovasi, peran mahasiswa dapat menjembatani kebutuhan masyarakat desa dengan teknologi tepat guna serta semangat kebersamaan.

TERKAIT LAINNYA

Exit mobile version