Jejak Kebaikan Almarhum Haji Tahtit Eko Budi Susilo Wariskan Keteladanan

NN Newsroom

Rabu, 26 November 2025

Almarhum H. Tahtit Eko Budi Susilo (Foto: Dok. Nasional.news)

NASIONAL.NEWS (Jakarta) — Wafatnya tokoh nasional H. Tahtit Eko Budi Susilo pada Rabu, 5 Jumadil Akhir 1447 bertepatan dengan 26 November 2025 hari ini menjadi momen duka yang dirasakan luas oleh masyarakat dan khususnya keluarga besar Hidayatullah.

Almarhum dikenal sebagai figur yang menggabungkan peran pengusaha muslim dengan kepedulian nyata terhadap dakwah, pendidikan Islam, dan pelayanan kemanusiaan.

Kontribusi inilah yang menjadi ingatan dalam kesaksian para tokoh, termasuk Wakil Ketua Pimpinan Majelis Syura Hidayatullah, KH. Dr. Nashirul Haq, Lc., M.A., yang memberikan keterangan mendalam mengenai perjalanan hidup dan dedikasi almarhum.

Ia menegaskan bahwa kepedulian terhadap anak yatim, kaum dhuafa, serta lembaga pendidikan Islam merupakan bagian integral dari hidup Haji Susilo, terutama dalam kapasitasnya sebagai seorang pengusaha muslim.

Sebagai Anggota Kehormatan Hidayatullah, H. Tahtit Eko Budi Susilo telah lama dikenal sebagai pribadi yang tenang, bersahaja, dan memiliki kepedulian kuat terhadap dakwah.

Dekat dengan Ulama dan Santri

Nashirul Haq menyampaikan belasungkawa sekaligus penghormatan atas wafatnya almarhum, sembari menguraikan kedekatan personal maupun kontribusinya bagi organisasi dan masyarakat luas.

Ia menggambarkan almarhum sebagai sosok yang mudah diterima berbagai kalangan, termasuk ulama, habaib, dan para santri. Kedekatan yang tumbuh sepanjang perjalanan hidup almarhum menunjukkan keluasan hati yang tercermin dalam interaksi sehari-harinya.

“Haji Susilo adalah sosok pribadi yang dekat dengan semua kalangan, termasuk kalangan ulama dan santri. Beliau memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pesantren dan lembaga pendidikan Islam, khususnya Hidayatullah,” kata Nashirul Haq dalam keterangannya.

Ia menambahkan bahwa kedekatan itu bukan hubungan sesaat, tetapi telah tumbuh sejak almarhum masih muda. Di usia dewasa, keterlibatan itu semakin kuat melalui perhatian terhadap pesantren Hidayatullah khususnya di wilayah Jakarta, Depok, dan sekitarnya.

Dalam penjelasannya, Nashirul Haq juga menyinggung peran almarhum sebagai pengusaha muslim yang menjadikan keberhasilan profesional sebagai sarana ibadah.

Ia menekankan bahwa almarhum secara konsisten mewakafkan dan menginfakkan sebagian hartanya untuk kegiatan dakwah dan pendidikan Islam, khususnya untuk membantu anak yatim serta masyarakat tidak mampu.

“Sebagai seorang pengusaha muslim, Beliau telah mewakafkan dan menginfakkan sebagian hartanya untuk dakwah dan pendidikan Islam, khususnya bagi kaum dhuafa dari kalangan anak yatim dan tidak mampu,” ujarnya.

Selalu Menjaga Hati

Selain kontribusi material, keteladanan almarhum juga tampak dalam upayanya menjaga integritas pribadi.

Nashirul Haq menuturkan bahwa dalam menjalani profesinya yang menuntut interaksi dengan berbagai pihak, almarhum menjaga diri dari perbuatan yang tidak pantas dengan cara mempertahankan disiplin spiritual.

Salah satu bentuknya ialah kebiasaan mengenakan pakaian serba putih—mulai kopiah, baju, celana, hingga alas kaki. Bagi almarhum, pilihan itu merupakan pengingat diri untuk tetap berada di jalan yang bersih dan terjaga.

Dalam kesaksiannya, Nashirul Haq juga menggambarkan hubungan almarhum dengan para dai dan pengurus Hidayatullah di berbagai daerah.

Ia menyatakan bahwa almarhum bukan hanya hadir sebagai donatur atau pembina, melainkan sahabat yang akrab dan tulus dalam mendampingi perjuangan dakwah.

“Beliau sosok yang akrab dan bersahabat, khususnya dengan pengurus, para ustadz dan dai Hidayatullah di seluruh tanah air,” katanya.

Jejak Kebaikan Abadi

Kepergian H. Tahtit Eko Budi Susilo meninggalkan teladan tentang kedermawanan, kesederhanaan, dan komitmen terhadap pendidikan Islam.

Melalui kiprah panjang yang ia bangun, terlihat bahwa almarhum bukan hanya bagian dari struktur organisasi, tetapi bagian dari hati komunitas dakwah yang ia dukung hingga akhir hayatnya. Nilai-nilai yang ia tanamkan menjadi warisan moral yang akan terus dikenang.

Nashirul Haq menyampaikan doa bagi almarhum seraya mengenang jejak kebaikannya.

“Selamat jalan Pak Haji Susilo, sahabat keluarga besar Hidayatullah, semoga Allah mengampuni dosanya, menerima amal salehnya dengan balasan limpahan kebaikan, memberi tempat yang mulia di sisi-Nya. Amin,” ujarnya.

TERKAIT LAINNYA

Exit mobile version