Kasih Sayang Ibu

MALAM itu sudah cukup larut. Ketiga anak perempuan saya yang kecil kecil sedang dilanda sakit batuk berat. Dari satu hentakan batuk lalu tak henti henti hingga beberapa detik. Berdahak. Mereka tampak tersiksa. Terutama anak ke-4 yang baru 9 bulan.

Itu yang membuat istri cemas. Sukar tidur. Bahkan seringkali memang tidak tidur semalaman. Tepat kiranya kalau ada kata bijak yang mengatakan begini: “Hanya seorang ibu yang bisa memahami seperti apa keadaan anak-anaknya”.

Wanita memang sangat perasa. Bisa melacak dan merasakan sesuatu dengan seksama, termasuk keadaan anak anaknya. Ia rela tak terlelap untuk memastikan anak anaknya nyenyak tidurnya.

Malam itu, saya baru bisa memejamkan mata sekira pukul 00.00 lewat. Meski terjaga, saya merasa tidak berperan signifikan. Paling hanya menemani istri ngobrol dan kadang kadang bergeser jika ada perintah. Ambil ini ambil itu. Selebihnya, tetap bisa tidur dengan nyaman.

Memang tetap ibu nomor satu. Mereka tidak akan pernah nyenyak tidurnya apabila anak anaknya sedang rewel. Mereka kadang menegur anaknya dengan nada tinggi, tapi acapkali tak sudi kalau orang lain yang memarahi anaknya, bahkan oleh ayahnya sendiri.

Begitulah perempuan. Itulah ibu. Penuh kasih sayang. Peduli, yang rela mengabaikan keadaannya yang kurang istirahat bahkan dia sendiri sebetulnya dalam kondisi sakit tapi tetap prioritas waktu untuk anak anaknya. Kita tahu itu. Lihatlah ibu kita.

Ibu kitalah yang mewariskan kepekaan dan rasa kasih itu hingga juga kemudian terpatri dalam jiwa jiwa kita. Penelitian Kory Floyd dari University of Arizona pun menegaskan hal itu: gen kasih sayang lebih sering diwarisi perempuan.

Semoga di waktu waktu yang tersisa ke depan, kita dapat semakin memupuk kasih dan cinta kepada ibu kita, istri, dan anak anak kita. Dan juga kepada segenap umat manusia. Kasih sayang adalah energi tanpa batas dari Tuhan bagi orang orang beriman.

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan hati mereka penuh dengan rasa kasih sayang” (Q.S Maryam: 96)

Pos terkait