NASIONAL.NEWS — Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Hidayatullah menggelar rapat sosialisasi pelatihan dan seleksi calon Pendamping Proses Produk Halal (P3H) pada Kamis malam (19/6/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperluas ketersediaan tenaga pendamping halal di lapangan, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kehalalan produk yang mereka konsumsi.
Rangkaian pelatihan ini akan dilaksanakan secara daring pada 20 hingga 22 Juni 2025, terbuka untuk masyarakat umum dan tanpa dipungut biaya.
Halal Extravaganza Demokrat
Program ini terselenggara atas dukungan Halal Extravaganza Demokrat yang menggandeng Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Para peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat resmi pada acara puncak Halal Extravaganza di DPP Partai Demokrat, 25 Juni 2025.
Ketua LP3H Hidayatullah, Muhammad Faisal, SH., ME., menegaskan pentingnya pelatihan ini di tengah kewajiban sertifikasi halal bagi berbagai produk di Indonesia.
“Masalah produk halal saat ini telah menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat untuk memastikan bahwa setiap barang yang dikonsumsi atau digunakan benar-benar halal. Ini selaras dengan amanat Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal,” ungkap Faisal.
Menurut Faisal, kewajiban sertifikasi halal tidak hanya berlaku untuk makanan dan minuman, tetapi juga meliputi obat-obatan, kosmetik, dan produk kimia lainnya yang beredar di pasar nasional.
“Karena itu, dibutuhkan banyak tenaga pendamping proses produk halal yang kompeten. Semoga selama delapan jam pelatihan ini, kita dapat mencetak P3H yang handal dan siap terjun di lapangan,” tambahnya.
Syarat Peserta
Syarat utama bagi calon peserta antara lain: beragama Islam, warga negara Indonesia, berpendidikan minimal SMA/sederajat, memiliki KTP dan rekening bank, memahami dasar-dasar syariat halal, serta bersedia mengikuti seluruh rangkaian pelatihan.
Selain mendapatkan pelatihan intensif dari para ahli, peserta juga akan menerima sertifikat resmi Pendamping Produk Halal, akses jejaring industri halal nasional, serta peluang penghasilan berkisar antara 4 hingga 5 juta rupiah per bulan.
Program ini diharapkan mendorong penguatan ekosistem halal di Indonesia, sekaligus memperluas kesempatan kerja di sektor ini. “Kami optimistis, inisiatif ini dapat memberi manfaat besar bagi umat dan perekonomian nasional,” tutup Faisal.