Menyalakan Semangat Kemanusiaan: Menggugah Kebangkitan untuk Palestina

Beberapa saat lalu, dalam kebisuan malam, saya duduk bersama dengan hadiah yang membuat hati saya berdebar kencang. Itu terjadi kala sebuah buku berjudul “Degup Cita Para Pendiri Bangsa untuk Palestina” kubuka dengan bangga.

Buku dengan cover warna merah marun yang menandakan kedalaman perjuangan, hiasan bendera Palestina di sudut atas juga memberi petunjuk akan kekayaan isi yang menanti di dalamnya.

Penulisnya, Hadi Nur Ramadhan dan Pizaro Gozali Idrus, menyajikan perjalanan heroik para pahlawan bangsa, seperti Natsir, HOS Tjokroaminoto, dan KH. Hasyim Asy’ari, yang tidak hanya mengabdi untuk kemerdekaan Indonesia, tetapi juga berjuang untuk kemanusiaan Palestina.

Dalam buku ini, Bung Karno menegaskan urgensi perdamaian dengan berkata, “Tidak ada tugas yang lebih penting daripada memelihara perdamaian. Tanpa perdamaian, kemerdekaan kita tak akan bermakna.”

Pesannya tegas: penolakan terhadap kehadiran yang berbau Yahudi (“Israel”) adalah bukti kesetiaan pada kemanusiaan dan kemerdekaan adalah hak segala bangsa.

Keteguhan Hati

Haji Agus Salim menegaskan keyakinan rakyat Palestina, yang walaupun dalam keterbatasan, tetap teguh karena cinta dan keyakinan mereka.

“Sudah bertahun-tahun bangsa yang ‘segenggam’ saja orangnya dan sangat berkekurangan kelengkapannya, tetapi kuat karena keyakinannya dan kesucian cinta-citanya menentang kekuasaan Inggris,” begitulah Haji Agus Salim memandang bangsa Palestina.

Namun, fakta itu akan sulit berkibar jika dunia tidak adil.

Oleh karena itu panggilan hati Agus Salim juga menuntut dunia untuk bertindak adil, menyadari bahwa ketidakadilan akan membawa bencana.

Suguhan Penting

Dalam 382 halaman buku ini, kita disuguhkan sejarah, pemikiran, dan heroisme pendiri bangsa, yang memperkuat kemerdekaan Indonesia dengan solidaritas Palestina.

Buku ini bukan hanya sekadar catatan sejarah, tetapi sebuah semangat perlawanan dan kebenaran yang terus berkobar.

Membaca buku ini bukan hanya sekadar mengisi waktu luang, tetapi juga memantik semangat kepedulian dan perjuangan.

Prinsip kecintaan kita terhadap Palestina semakin terangkat ketika kita memahami sejarahnya dengan baik. Segera miliki buku ini, biar semangat cinta kita menjadi semakin menyala, menyalakan api kemanusiaan dalam diri kita.*

Pos terkait