Outing Class VII SMP Ar Rohmah Putri ke Santera De Laponte, Sarana Belajar dan Tadabbur Alam

Hari itu, Santera De Laponte di kawasan Pujon, Kabupaten Malang, tak seperti hari hari biasa lainnya. Tak lain karena antusiasme para siswa SMP kelas VII dari SMP Ar Rohmah Putri “Boarding School Dau” yang melakukan wisata alam ke lokasi ini pada Selasa (21/1/2025).

A7205154

Dalam balutan tema “Building Creativity and Collaboration in the Outing Class VII Grade,” kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 15.30 ini dirancang bukan sekadar untuk melepas penat.

Di bawah panduan ustadzah, murid-murid diarahkan untuk menelusuri aneka flora dan wahana permainan dengan tujuan yang lebih dalam: merefresh diri, membangun kreativitas, berkolaborasi, serta bertadabbur atas ciptaan Allah SWT.

Membawa Sekolah ke Alam Terbuka

Mengapa kegiatan seperti ini perlu dilakukan? Rutinitas belajar di sekolah berasrama memang memiliki kelebihan dalam mendidik kemandirian dan konsistensi. Namun, seperti kata pepatah, “Di mana ada rutinitas, di situ ada potensi kejenuhan.” Untuk itulah outing class menjadi oase. Aktivitas ini memberikan murid kesempatan untuk keluar dari lingkungan formal, menyegarkan pikiran, sekaligus memperkaya pengalaman bersama teman-teman sekelas.

Namun, outing class ini bukanlah sekadar perjalanan rekreasi. Di setiap sudut Santera De Laponte, murid-murid menghadapi lembar kerja yang dirancang khusus. Mereka diajak untuk mengamati, mencatat, dan merenungkan apa yang mereka lihat di sana. Dari bunga-bunga eksotis hingga pemandangan alam yang memukau, semua menjadi sarana untuk belajar berempati dan memahami kebesaran Allah.

“Masyaallah outing class-nya seru karena kita dapat belajar dan tadabbur aneka flora di Santera De Laponte, wahana bermainnya juga seru. Kita tunggu outing class berikutnya,” ujar Aqilka Rizky Fauziyah, salah satu peserta kegiatan ini.

Belajar dari Keindahan dan Keajaiban Alam

Empati dan tadabbur adalah dua nilai kunci yang ingin ditanamkan melalui kegiatan ini. Dalam lembar kerja yang disiapkan, misalnya, para siswa diminta untuk menuliskan refleksi tentang keindahan ciptaan Allah yang mereka amati.

Melihat bunga yang tumbuh di tengah cuaca yang kadang ekstrem, atau menyaksikan harmoni di antara elemen-elemen alam, murid-murid belajar memahami bahwa setiap ciptaan memiliki perannya masing-masing.

“Kita ingin para siswa tidak hanya bermain, tetapi juga menyadari bahwa apa yang mereka lihat adalah tanda-tanda kebesaran Allah,” ujar Indriati, penanggung jawab acara ini. “Dari sini, kami harap mereka bisa belajar untuk lebih bersyukur dan menjaga amanah sebagai khalifah di bumi.”

Kreativitas dan Kolaborasi di Tengah Kegiatan

Selain aspek spiritual, outing class ini juga dirancang untuk melatih kreativitas dan kolaborasi. Berbagai kegiatan yang dilakukan di wahana Santera De Laponte memberikan tantangan kepada siswa untuk bekerja sama dalam tim, berbagi ide, dan mengatasi masalah bersama. Aktivitas semacam ini tak hanya menyenangkan tetapi juga memperkuat ikatan antar teman sekelas.

Dalam salah satu kegiatan, siswa diajak untuk membuat mini proyek berdasarkan pengamatan mereka di lokasi. Proyek ini menuntut mereka untuk menggabungkan kreativitas dengan analisis, menjadikan setiap momen di outing class bermakna. Seiring waktu, para siswa menyadari bahwa belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di mana pun mereka berada.

Terus Menjadi Pembelajar

Kegiatan yang diadakan di Santera De Laponte ini meneguhkan nuansa edukasi bahwa pembelajaran di luar kelas bisa memberikan pengalaman yang mendalam. Dengan perpaduan antara bermain dan belajar, murid-murid tidak hanya mendapat kesenangan tetapi juga wawasan baru.

“Melalui aktivitas ini, mereka diajak untuk memahami bahwa belajar adalah perjalanan yang terus berlangsung, di mana pun dan kapan pun,” kata Indriati.

Ketika ditanya tentang harapan ke depan, Indriati menyampaikan keinginannya agar outing class seperti ini menjadi agenda rutin yang terus ditingkatkan kualitasnya. “Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi para siswa untuk semakin mencintai belajar dan lebih dekat dengan Allah,” tutur Aqilka Rizky Fauziyah yang diamini rekan rekannya.

Indriati merasa senang Santera De Laponte telah menjadi panggung bagi perjalanan intelektual, spiritual, dan sosial para siswa kelas VII SMP Ar Rohmah Putri. Dengan menggabungkan kesenangan, tantangan, dan refleksi, Indriati berharap, kegiatan ini meninggalkan kesan yang mendalam bagi setiap peserta dalam rangka membentuk generasi yang lebih kreatif, kolaboratif, dan penuh empati.

Pos terkait