Pemerintah Fokus Perkuat Konektivitas Nasional Lewat Transportasi Terintegrasi

Teguh Darmawijaya

Selasa, 5 Agustus 2025

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (Foto: Dok. Kemenkoinfra)

NASIONAL.NEWS – Pemerintah menegaskan komitmennya dalam memperkuat konektivitas nasional melalui pembangunan infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), saat membuka pameran RailwayTech Indonesia 2025 dan INAMARINE 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

“Transportasi memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, pembangunan wilayah, dan keberlanjutan lingkungan. Karena itulah, infrastruktur—terutama sektor transportasi—menjadi salah satu prioritas tertinggi dalam agenda pembangunan nasional kita,” ujar Menko AHY dalam keterangannya, Selasa (5/8/2025).

Menurutnya, sektor perkeretaapian dan maritim memiliki nilai strategis dalam sistem transportasi nasional. Ia menyoroti keunggulan sektor tersebut dari aspek kapasitas besar, efisiensi bahan bakar, serta dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan moda transportasi lainnya.

“Kemajuan teknologi telah membuat sistem perkeretaapian menjadi lebih cepat, aman, hemat energi, dan ramah lingkungan,” jelas AHY.

Pemerintah saat ini tengah mengintensifkan revitalisasi infrastruktur perkeretaapian nasional, termasuk program elektrifikasi dan rehabilitasi lebih dari 75 jembatan rel kritis yang rata-rata berusia lebih dari satu abad.

“Langkah ini fundamental untuk menjamin keselamatan dan ketahanan sistem transportasi nasional ke depan,” tegasnya.

RUU Sistem Transportasi Nasional

Lebih lanjut, AHY mengungkapkan bahwa pemerintah sedang menyusun Rancangan Undang-Undang (RUU) Sistem Transportasi Nasional.

RUU ini bertujuan menyatukan lebih dari 25 regulasi yang tersebar di berbagai tingkatan hukum, sekaligus memperkuat sistem transportasi multimoda.

“RUU ini akan memperkuat sistem transportasi multimoda dan memperbaiki koordinasi lintas wilayah dan institusi,” ujarnya.

Dalam arahannya, AHY juga menyampaikan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung hingga ke Surabaya.

Ia menyebut proyek ini sebagai “misi besar untuk menghadirkan mobilitas yang lebih cepat, bersih, dan terintegrasi”.

“Ini bukan sekadar lanjutan proyek. Ini adalah misi besar. Kita harus membangun lebih baik, merencanakan lebih baik, dan mengeksekusi lebih baik,” tegasnya.

Konektivitas Antarmoda

Penekanan juga diberikan AHY pada pentingnya konektivitas antarmoda, khususnya antara jalur darat dan laut.

“Indonesia sebagai negara kepulauan tidak bisa hanya mengandalkan satu sistem transportasi. Sinergi antara jalur darat dan laut mutlak diperlukan,” tandas AHY.

Ia berharap forum seperti RailwayTech Indonesia dan INAMARINE menjadi ruang kolaboratif yang mempertemukan pemerintah, swasta, dan pelaku industri dalam mendorong akselerasi sistem transportasi nasional.

“Kita harus memastikan visi konektivitas kita bersifat holistik dan inklusif, tidak hanya menghubungkan darat ke darat, tapi juga darat ke laut,” tutupnya.

Turut mendampingi dalam acara tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Muhammad Rachmat Kaimuddin, serta Staf Khusus Menteri, Agust Jovan Latuconsina dan Herzaky Mahendra Putra.

TERKAIT LAINNYA

Exit mobile version