Rasakan Sensasi Perjalanan Umrah Pakai Kapal Pesiar, Regulasi dan Infrastruktur Masih Dikaji

NN Newsroom

Jumat, 11 Juli 2025

Menteri Agama Nasaruddin Umar di Komplek Parlemen Senayan (Foto: Dok. Kemenag/ Amirul Ikhsan)

NASIONAL.NEWS — Masyarakat Indonesia berpeluang merasakan sensasi berbeda dalam melaksankan perjalanan ibadah umrah dengan kapal.

Sayangnya, Pemerintah Indonesia mengaku belum menetapkan agenda resmi terkait penyelenggaraan ibadah haji dan umrah melalui jalur laut ini.

Hal ini disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam keterangannya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (10/7/2025).

“Saya kira kita belum ada agenda untuk menggunakan haji laut karena perhitungan waktu dan perhitungan biaya belum pernah kita angkat sebagai sebuah wacana khusus,” ujar Menag. “Nggak tahu nanti kalau Badan Penyelenggara Haji punya pembicaraan khusus itu.”

Pernyataan Menag ini menanggapi wacana penggunaan kapal pesiar sebagai moda transportasi umrah yang sempat mengemuka dalam peluncuran The State of Global Islamic Economy (SGIE) Report 2024/2025 di Gedung Bappenas, Selasa (8/7/2025).

Dalam forum itu, Chairman Indonesia Halal Lifestyle Center, Sapta Nirwandar, mengusulkan skema perjalanan umrah melalui kapal laut.

“Apa yang digagas oleh Bapak Nirwanda saya kira sangat prospektif ya. Terutama tadi memperkenalkan umrah dan haji melalui kapal laut,” tanggap Nasaruddin dalam forum tersebut.

Sedang Dijajaki dengan Arab Saudi

Lebih jauh Menag mengungkapkan bahwa potensi umrah dengan jalur laut sedang dijajaki bersama sejumlah pejabat Arab Saudi.

Ia menyebut rute menuju pelabuhan Jeddah masih dalam tahap pengembangan dan membuka kemungkinan akses bagi negara-negara Asia, termasuk Indonesia.

“Kami juga kemarin berbicara dengan sejumlah pejabat di Saudi Arabia kemungkinan untuk itu, dan itu terbuka peluang, agar bukan hanya negara-negara yang kawasan dekat Jeddah bisa mengakses seperti Mesir, tapi juga dari Indonesia,” katanya.

Malaysia Sudah Memulai

Dalam kesempatan yang sama, Sapta Nirwandar menjelaskan bahwa perusahaan pelayaran IslamiCruise asal Malaysia telah menjadwalkan keberangkatan umrah menggunakan kapal pesiar mewah Costa Serena pada 5 Januari 2026.

Rute Costa Serena melintasi Port Klang – Banda Aceh – Maldives – Oman – hingga Jeddah, Arab Saudi.

“Kapal pesiar sudah menanti untuk umrah, tapi sayangnya ownership-nya di sebelah, bukan di kita. Lumayan Rp60 juta bisa belajar macam-macam selama perjalanan,” ungkap Sapta.

Ia menambahkan bahwa waktu tempuh umrah via kapal kini hanya 12 malam, sangat berbeda dengan masa lampau.

“Kakek saya dulu dari Lampung ke Makkah empat bulan naik kapal, sekarang 12 hari, dan cruise flight, pergi cruise, pulangnya pakai pesawat,” imbuhnya.

Meski demikian, Menag menegaskan bahwa jalur laut belum masuk dalam kebijakan resmi pemerintah dan memerlukan pembahasan lintas sektor terlebih dahulu.

“Kita belum pernah angkat sebagai sebuah wacana khusus,” pungkasnya.*/

TERKAIT LAINNYA

Exit mobile version