Rotasi Kepengurusan GPH Ar Rohmah Tahfizh Wadah Akselerasi Leadership

gph ar

MALANG – Gerakan Pandu Hidayatullah (GPH) Ar Rohmah Tahfizh Malang melakukan rotasi kepengurusan. Pergantian kepengurusan dari periode 2022/2023 ke masa bakti pengurus baru periode 2023/2024 adalah sebagai wadah akselerasi dalam membangun kemampuan leadership.

“Jadikan GPH sebagai wadah pembelajaran dan penempaan diri dalam membangun kemampuan memimpin dan dipimpin,” kata Mudirul Ma’had Ar Rohmah Tahfizh Malang KH. Imam Malik dalam sambutannya pada pembukaan acara Serah Terima dan Pergantian Pengurus GPH Periode 2023/2024 di Halaman Utama Ar-Rohmah Tahfizh, Senin (21/8/2023).

Bacaan Lainnya

Kyai Imam Malik kemudian mengutip Al Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 110 yang memuat pesan tentang urgensi kepemimpinan dan betapa setiap muslim sejatinya mengemban amanah kepemimpinan tersebut.

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah,” nukil Kyai Imam.

Kyai Imam berpesan kepada para santri untuk selalu membangun kepercayaan diri menjadi pemimpin yang mengemban tugas menjaga kehidupan yang baik. “Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia yang mengajak kepada ma’ruf,” pesannya.

“Hari ini kalian duduk di kursi masing masing ada yang purna menjadi pengurus GPH dan ada yang akan menjadi pengurus GPH. Itu semua sudah ditulis takdirnya. Jangan sampai berhenti jadi pengurus, berhenti juga memaksimalkan diri berperan dalam kebaikan,” pesan Kyai Imam berpesan di hadapan ratusan santri yang menghadiri apel siaga itu.

“Anak anakku sekalian. Yakin dan percayalah bahwa Allah telah dipersiapkan ini semua bahkan sebelum Anda dilahirkan. Oleh karena itu jagalah amanah Allah ini, jangan sia siakan,” terangnya.

“Waktu mudamu tidak akan terulang lagi sehingga manfaatkanlah dengan baik,” tegasnya seraya mengutip pesan Rasulullah tentang tanggung jawab setiap muslim yang menjadi pemimpin bagi diri dan lingkungannya.

Kullukum ra’in wa kullukum mas’ulun an ra’iyyatihi. Setiap dari kalian adalah pemimpin dan tiap tiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban,” nukil Kyai Imam yang mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari itu.

Pada kesempatan tersebut Kyai Imam juga mendorong santri santrinya selalu optimis dan percaya diri dalam memimpin. Dengan bekal kepercayaan diri tersebut, santri henkdanya selalu bersiap dalam menyambut tugas kepeloporan terutama dalam bidang keilmuan dan keteladanan.

“Semoga di masa yang akan datang nanti anak anakku sekalian akan menjadi pemimpin dan bisa berdakwah ke Australia, Jepang, Amerika, bahkan sampai ke negara komunis China,” katanya sambil mengingatkan agar tak lupa selalu mendoakan orangtua di kampung halaman yang sedang berjuang memeras keringat demi untuk memenuhi harapan anak anaknya menjadi orang yang bermanfaat untuk agama dan bangsa.

Pemimpin Tak Punya Sekolah Khusus

Masih dalam sambutannya, Kyai Imam menekankan bahwa berlatih menjadi pemimpin merupakan hal yang dipentingkan dalam Islam sehingga lahirnya wadah seperti GPH.

Kendati demikian, Kyai Imam menegaskan, bahwa pemimpin sejatinya lahir melalui proses yang tidak sederhana karena ia tak ada sekolahnya. Pemimpin lahir melalui proses belajar dan penempaan.

“Menjadi pemimpin itu butuh kesabaran. Menjadi pemimpin sebenarnya tidak ada sekolahnya. Menjadi pemimpin tidak ada sekolah khusus. Pemimpin itu sekolah dari pengalaman. Pengalaman adalah guru terbaik,” katanya.

Karena itu, Kyai Imam berpesan, bahwa menjadi pemimpin itu bukan ingin di zona nyaman, bukan ingin fasilitas, ingin dilayani, ingin mendapatkan berbagai kemudahan.

“Seorang pemimpin tidak selalu dalam kondisi comfort zone. Maka ketika kalian hari ini terpilih atau dipilih menjadi pemimpin, maka manfaatkanlah untuk menjadi pemimpin terbaik yang diberkahi Allah Taala,” pesannya.

“Begitupun yang belum terpilih atau dipilih, kalian semua adalah pemimpin. Yaitu sebagai pemimpin diri sendiri, memimpin temannya, memimpin adik adiknya, dengan memberi contoh terbaik menjadi ahlul Qur’an,” lanjutnya.

Di penghujung sambutannya, Kyai Imam menitipkan pesan sebagai bekal menjadi pemimpin.

“Sabar, ihklas, istiqomah, bersinergi, berukhuwah, dan tidak lupa senantiasa basahi bibirnya dengan kalimat doa dan zikir. Mudah mudahan kalian menjadi ahlul Quran dan melanjutkan perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan risalah Islam,” pesannya.

Gerakan Pandu Hidayatullah Periode 2023/2024

Pada kesempatan tersebut, SK pengangkatan dan pelantikan Pengurus Gerakan Pandu Hidayatullah Ar Rohmah Tahfizh Periode 2023/2024 dibacakan oleh Ust. Khaniful selaku Kepala Asrama.

Umam Firdaus Akmal sebagai ketua GPH periode sebelumnya diganti Edward Muhammad Tirta Kusuma. Edward didampingi Wakil Ketua yaitu Zafan Saifullah dan Sekretaris, Zaka Bintang Anugerah, yang dibantu sejumlah departemen struktur di bawahnya.

Hadir juga pada kesempatan tersebut Kepala Sekolah SMA Integral Ar Rohmah Tahfizh Malang Ust. Amriyanto Hadi, Kepala Madrasatul Quran Ar Rohmah Ust. Marzan Syaifuddin, Kepala SMP Ar Rohmah Tahfizh Ust. Nurkholis dan Kepala Humas Ar Rohmah Tahfizh Ust. Yusri Abdullah. (ybh/hio)

Pos terkait