KUPANG – Halal bihalal dalam rangka silaturrahim Syawal 1444 Hijriyah yang digelar Kementeriam Agama Kota Kupang berlangsung khidmat bertempat di halaman kantor Kemenag Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (2/5/2023).
Selain dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kupang Drs. Yakobus Beda Kleden, MM, acara ini juga dihadiri oleh unsur pimpinan organisasi Islam seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Hidayatullah, dan lainnya.
Serta tampak pula Ketua FKUB Kota Kupang Pdt. Jacky Latupeirisa beserta jajaran, Ketua MUI Kota Kupang Bidang Ukhwah Ust. Syaiful Bahri Al Atany, serta tokoh dan pimpinan dari agama Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan juga unsur SKPD tingkat Kota Kupang beserta pengurus, kepala madrasah, MA MTS, RA Negeri dan Swasta se-Kota Kupang.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kupang Drs. Yakobus Beda Kleden. M.M, dalam sambutannya memberi penekanan bahwa seara khusus kualitas silaturahmi di kalangan umat Islam harus dibangaun. Demikian pula hendaknya dibangun dengan serius antar umat beragama di kota Kupang bahkan NTT.
“Saling memaafkan dan mengikhlaskan dalam momen halal bihalal di bulan Syawal ini juga menjadi poin penting berikut yang harus kita bangun. Dan, umat Islam mampu memberikan contoh terbaik sebab umat baru saja banyak mendapatkan pendidikan dan pelatihan di Puasa bulan Ramadhan,” kata Yakobus.
Momentum Halal Bihalal kali ini, terang Yakobus, juga bisa kita manfaatkan tuk memperkuat kerukunan antar umat beragana di kota Kupang.
“Sebab, kota Kupang menjadi baromenter bagi NTT dan bahkan Indonesia dalam hal kerukunan dan toleransi,” tandas Kakan Kemenag Kupang ini menandaskan disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Di kesempatan yang sama Ust. Dahrul Ikhwanul Umar, S.Pd.I yang didaulat memberi taushiah hikmah halal bihalal mengapresiasi peran umat beragama yang didukung pemerintah dalam menjaga keharmonisan. Ia pun berharap harmoni ini dapat terus dijaga dan dikembangkan.
“Kerukunan dan toleransi di kota Kupang secara khusus dan NTT adalah terbaik dan menjadi contoh di NKRI ini, maka harus kita pertahannkan dan justru harus di tingkatkan,” kata Ust. Dahrul.
Lebih lanjut Ustadz Dahrul menyampaikan kisah Rasulullah SAW, ketika hendak naik ke mimbar, Beliau mengucapan “Amin, Amin, Amin”. Dalam sebuah riwayat disebutkan ketika itu para sahabat sempat mendengar Rasulullah mengucapkan “amin” sampai tiga kali.
Para sahabat melihat ke sekitar, tidak ada satu manusia pun yang sedang berdoa. Para sahabat heran dan bertanya: “Ya Baginda Rasul, apakah gerangan yang membuat engkau mengucapkan amin sampai tiga kali padahal tidak ada yang sedang berdoa?”
“Tadi selesai shalat, malaikat Jibril turun dan berkata padaku, ya Muhammad, saya hendak berdoa kepada Allah, maukah kau mengaminkannya?” jawab Muhammad. Ada tiga permintaan Jibril ketika itu, sehingga Rasulullah mengucapkan “amin” hingga tiga kali.
Permintaan pertama Jibril: “Ya Allah, hari ini 1 Syawal, aku bermohon kepada-MU, jangan Engkau terima puasa dan ibadah seorang anak yang durhaka kepada ibu bapaknya.”
“Banyak diantara kita, ketika usai shalat Idul Fitri, lebih mengutamakan silaturrahmi ke sahabat karib, bos, atau pimpinan, dari pada ibu dan bapak kita. Ini namanaya anak yang tidak tau berterima kasih dan hormat kepada kedua orang tuanya. Semoga kita yang hadir di acara ini tidak seperti itu,” katanya.
Kemudian doa Jibril yang Kedua: “Ya Allah, hari ini 1 Syawal, aku bermohon kepada-MU, jangan Engkau terima puasa dan ibadah para istri yang durhaka pada suaminya.”
“Hari ini, di zaman modern ini, banyak kaum wanita (para istri) yang tidak serius mengurus dan melayani suami mereka. Mereka lebih sibuk dengan aktifitas mereka apalagi kesibukan di dunia medsos, membuat mereka lalai berbakti kepada suami,” kata Ustadz Dahrul menguraikan tamsil dari doa Jibril tersebut.
Dan doa Jibril yang ketiga: “Ya Allah, hari ini 1 Syawal, aku bermohon kepada-MU, jangan Engkau terima ibadah dan puasa seorang muslim yang tidak mau memaafkan sesama saudaranya yang muslim.”
Menurut Ustadz Dahrul, doa malaikat Jibril yang ketiga ini relevan dengan perayaan Idul Fitri, Halal Bihalal, dan serangkaian kegiatan serupa lainnya yang dimaksudkan untuk saling bermaaf-maafan.
“Bahwa momentum Halala Bihalal ini, mari kita saling mengikhlaskan, saling memaafkan, baik sesama muslim maupuan sesama umat manusia,” kata Ustadz Dahrul.
Ustadz yang sedang merintis Pondok Pesantrena Dahrul Auliya Kota Kupang ini menekankan keutamaan meminta maaf dan kebaikan kebaikan yang akan diraih bagi mereka yang memberikan maaf kepada saudara saudaranya.
“Semoga kita benar benar menjadi muslim yang diterima ibadah Ramadhan-nya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,” pungkasnya.
Perkuat Persaudaraan
Ketua Panitia H. Ismail M. Saleh, S.Si, dalam laporannya sambutannya mengatakan halal bihalal digelar guna menjalin silaturahmi dan memperkuat ukhwah umat Islam kota Kupang.
Sekaligus, lanjut dia, kegiatan ini digelar untuk membangun keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama khususnya di kota Kupang.
“Karenanya acara ini mengundang semua unsur agama tingkat kota Kupang dimana ini sesuai dengan tema yakni Meningkatkan Kualitas Silaturahmi Mempererat Persaudaraan,” kata Ismail.
Selain itu, terang Ismail, selain siswa madrasah yang mengisi rangkaian acara halal bihalal tersebut, juga ada unsur majlis taklim dari ibu ibu Darma Wanita sebagai bentuk kebersamaan.*/
YUSAK MARTIN