Baru-baru ini, media sosial digemparkan oleh video yang menunjukkan sekelompok ekstremis Israel menggeledah dan membuang kantong bantuan makanan yang ditujukan untuk anak-anak di Gaza. Tindakan keji ini memicu kecaman luas dari berbagai pihak, termasuk Amerika Serikat. Pelaku di balik aksi tercela ini adalah kelompok ekstremis bernama Tzav-9.
Siapakah Tzav-9?
Tzav-9 merupakan kelompok ekstremis Israel yang baru dibentuk pada Januari 2024. Nama kelompok ini diambil dari “Tzav-8”, kode untuk pemanggilan darurat pasukan cadangan jika terjadi konflik di Israel. Para anggotanya terdiri dari individu-individu fanatik yang menentang keras pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Aksi Brutal Tzav-9 Merampas Hak Asasi Anak-Anak Gaza
Pada tanggal 13 Mei 2024, sekitar 100 anggota Tzav-9 memblokir konvoi truk bantuan yang berangkat dari Yordania menuju Jalur Gaza. Tanpa ampun, mereka menggeledah truk-truk tersebut dan membuang paket bantuan makanan yang vital di dekat Hebron, Tepi Barat. Mirisnya, aksi ini dilakukan tanpa campur tangan aparat keamanan.
Video dan foto yang diambil oleh saksi mata memperlihatkan para ekstremis Israel dengan penuh kekejian menjarah truk bantuan dan melemparkan paket makanan ke pinggir jalan. Kekejaman ini merenggut hak asasi anak-anak Gaza untuk mendapatkan akses terhadap pangan dan gizi yang layak.
Kecaman Keras dari Komunitas Internasional
Tindakan Tzav-9 menuai kecaman keras dari komunitas internasional. Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan, menyebut aksi ini “sama sekali tidak dapat diterima”. Kecaman juga datang dari berbagai organisasi kemanusiaan dan aktivis hak asasi manusia.
Motif Tersembunyi di Balik Aksi Keji Tzav-9
Meskipun Tzav-9 mengklaim aksinya sebagai bentuk penolakan terhadap Hamas, motif sebenarnya mereka jauh lebih kompleks. Kelompok ini didorong oleh ideologi ekstremisme dan kebencian terhadap rakyat Palestina. Mereka ingin memperpanjang penderitaan rakyat Gaza dan menghambat upaya perdamaian di kawasan tersebut.
Menelusuri Jejak Kekerasan Tzav-9
Operasi pertama Tzav-9 dilakukan pada tanggal 18 Januari 2024. Mereka berkemah selama tiga hari di depan terminal perbatasan Kerem Shalom yang memisahkan Israel dan Gaza. Tujuan mereka adalah untuk mencegah ratusan truk bantuan kemanusiaan melewati perbatasan.
Sejak saat itu, Tzav-9 terus melancarkan aksi-aksi provokatif dan kekerasan. Mereka kerap mengganggu konvoi bantuan, menyerang aktivis kemanusiaan, dan menyebarkan propaganda anti-Palestina.
Menyatukan Suara Melawan Kekejaman Tzav-9
Keberadaan Tzav-9 menjadi pengingat bahwa masih banyak oknum-oknum ekstremis yang ingin menggagalkan upaya perdamaian di Timur Tengah. Kita harus bersatu dalam melawan segala bentuk kekerasan dan intoleransi, termasuk aksi keji Tzav-9 yang merenggut hak asasi anak-anak Gaza.
Tzav-9 adalah kelompok ekstremis Israel yang baru dibentuk dengan ideologi kebencian dan kekerasan. Aksi mereka merampas hak asasi anak-anak Gaza dan menghambat upaya perdamaian di kawasan tersebut. Kita harus bersatu dalam melawan segala bentuk ekstremisme dan intoleransi demi mewujudkan perdamaian yang langgeng di Timur Tengah.