SURABAYA – Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim (STAIL) Surabaya gelar wisuda dan penugasan kader dai sarjana angkatan ke-XXII bertempat di Aula Lantai 3, Gedung Sekolah Integral, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9//2023).
Perguruan tinggi yang memiliki tagline “The Leader University” ini mewisuda sebanyak 112 mahasiswa dan 34 diantaranya ditugaskan ke seluruh pelosok Indonesia.
Puluhan dai sarjana itu ditugaskan melakukan pengabdian mulai dari Aceh hingga Papua Pegunungan yang notabene daerah pemekaran baru.
Hadir pada acara itu Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, Ust. H. Dr. Nashirul Haq, yang sekaligus menyampaikan sambutan pada Sidang Senat Terbuka Wisuda STAIL ke-XXII itu.
Hadir juga pada kesempatan tersebut beberapa jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hidayatullah, pengurus DPW Hidayatullah Wilayah Jawa Timur, pengurus Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya dan ketua STAIL Moh. Idris, M.Pd.I beserta jajaran.
Jadilah ‘Kunci Inggris’
Ketika menyampaikan tausyiah dalam penugasan kader dai sarjana, Nashirul Haq berpesan kepada para kader untuk tidak terpaku dangan disiplin ilmu yang didalami ketika menjalankan amanah di medan pengabdian.
Dia mengatakan, jangan sampai yang lulusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) hanya ingin mengurusi sekolah saja.
“Sebaliknya, lulusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), jangan hanya fokus hanya ingin menangani dakwah semata,” terangnya.
Namun, lanjut Nashirul, para dai sarjana haruslah menjadi ‘kunci Inggris’ yang mampu menyesuaikan ‘diri,’ sesuai dengan target yang ingin dibongkar ataupun dilepas.
“Artinya, para dai itu dituntut untuk memiliki kemampuan yang multi talenta,” tandas Nashirul.
