Wartawan Senior Dorong Lembaga Filantropi Perkuat Edukasi Melalui Penerbitan Buku

NN Newsroom

Minggu, 5 Oktober 2025

Irwan Kelana (Foto: Dok. Nasional.news)

Spektrum bahasan

NASIONAL.NEWS — Upaya memperkuat literasi kebaikan di era digital perlu diimbangi dengan dokumentasi tertulis yang sistematis dan mendalam. Dalam konteks tersebut, wartawan senior Irwan Kelana menilai penting bagi penggerak filantropi seperti lembaga zakat untuk tidak hanya aktif di ranah publikasi daring, tetapi juga mengabadikan karya dan capaian dalam bentuk buku yang berkelanjutan.

“Penting sekali Laznas BMH menerbitkan buku-buku keberhasilan program yang berjalan,” ujarnya dalam pertemuan silaturahmi bersama jajaran BMH di Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, pada Minggu (5/10/2025). Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kepala Humas BMH Pusat, Imam Nawawi, dan Implementator Program BMH Jakarta, Adi Yusuf.

Irwan menilai, penerbitan buku bukan sekadar bentuk dokumentasi, tetapi juga bagian dari tanggung jawab moral lembaga filantropi untuk mengedukasi publik tentang manfaat zakat, infak, dan sedekah yang dikelola secara profesional. Ia mencontohkan program penyediaan air bersih yang telah menjangkau berbagai daerah di Indonesia.

“Seperti sumur bor yang menjangkau banyak titik di seluruh Indonesia,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa inisiatif tersebut bahkan telah melewati batas geografis nasional.

“Apalagi sumur bor BMH tidak saja di Indonesia, tapi menembus sampai Gaza Selatan,” imbuh jurnalis senior yang lama berkiprah di Republika itu.

Buku Tak Tergantikan

Lebih jauh dijelaskan Irwan, meski pemberitaan digital BMH sudah cukup massif, menurutnya buku tetap memiliki fungsi strategis yang tak tergantikan.

Irwan menyebut buku sebagai sarana edukasi publik, alat pelaporan lembaga, sekaligus penguat arus literasi sosial yang menumbuhkan kepercayaan masyarakat.

Menanggapi saran tersebut, Kepala Humas BMH Pusat, Imam Nawawi, menyampaikan apresiasinya. Imam menilai masukan tersebut sejalan dengan upaya BMH dalam memperkuat transparansi dan akuntabilitas program di berbagai lini.

“Terima kasih atas dorongan yang sangat baik ini kepada Ustadz Irwan Kelana,” ujarnya, seraya menambahkan buku mampu mendokumentasikan kegiatan secara detail—mulai dari data penerima manfaat, lokasi program, besaran anggaran, hingga dampak sosial sebelum dan sesudah pelaksanaan

“Buku memang penting dan punya posisi strategis tersendiri,” jelas Imam. “Ini berfungsi sebagai laporan pertanggungjawaban tertinggi dan terperinci. Lebih kuat daripada laporan singkat atau update media sosial,” lanjutnya.

Selain bertugas sebagai Kepala Humas BMH Pusat, Imam Nawawi juga dikenal aktif menulis melalui laman pribadinya masimamnawawi.com.

Ia kerap menginisiasi diskusi literasi, kunjungan lapangan, hingga pendampingan bagi anak muda dan lembaga filantropi Islam lainnya dalam memperkuat budaya menulis dan membaca.

Bagi Imam, silaturahmi yang berlangsung dalam suasana hangat tersebut menjadi refleksi bahwa keberhasilan program sosial perlu terus dirawat tidak hanya melalui kerja nyata, tetapi juga lewat pengarsipan yang sistematis dan inspiratif.

Dia pun menyambut baik dorongan untuk menerbitkan buku yang menurutnya sebagai langkah strategis dalam menjaga kesinambungan pengetahuan, menginspirasi generasi berikutnya, dan memperkuat posisi BMH sebagai lembaga yang tak hanya mendistribusikan kebaikan zakat, tetapi juga menebar nilai-nilai literasi kemanusiaan.

TERKAIT LAINNYA

Exit mobile version