SHANDONG — Behram Abduweli, ada yang menulis Behram Abdul Wahab, menjadi pahlawan dalam laga sengit matchday 4 penyisihan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara China dan Timnas Indonesia, Selasa (15/10/2024). Pertandingan yang berlangsung di Stadion Qingdao Youth Football di Kota Qingdao, Provinsi Shandong ini menyuguhkan permainan yang penuh intensitas, dengan hasil akhir 2-1 untuk kemenangan China.
Abduweli berhasil mengantar China unggul dengan gol kunci di menit ke-23. Bukan hanya mencatatkan namanya di papan skor, Behram tampil sebagai simbol harapan bagi negaranya, serta sebagai representasi keberhasilan seorang minoritas Muslim Uyghur di kancah internasional.
Behram Abduweli, lahir pada 8 Maret 2003 di wilayah otonom Xinjiang, adalah seorang pemain sepak bola yang lahir dari keluarga Uyghur Muslim. Sebagai bagian dari minoritas etnis di China, perjalanan Abduweli untuk mencapai puncak karir sepak bola nasional bukanlah hal yang mudah. Namun, semangat dan dedikasinya telah menempatkan dirinya sebagai salah satu pemain muda paling menjanjikan di negara itu.
Berposisi sebagai gelandang serang, Abduweli dikenal karena visi permainannya yang luar biasa, kecepatan, serta kemampuannya membaca permainan dengan baik. Ia mengawali karirnya di akademi sepak bola lokal sebelum mendapatkan perhatian dari klub-klub besar di China.
Pada usia 20 tahun, Abduweli sudah menjadi pemain reguler di tim utama salah satu klub Liga Super China dan berhasil menembus tim nasional senior. Kemampuannya mengolah bola di lapangan kerap dibandingkan dengan pemain-pemain kelas dunia, yang membuatnya diandalkan oleh pelatih China, terutama di ajang besar seperti kualifikasi Piala Dunia.
Jalannya Pertandingan
Dalam laga tersebut, China yang berada di posisi terendah klasemen Grup C sangat membutuhkan kemenangan untuk menjaga harapan mereka lolos ke Piala Dunia 2026. Indonesia, yang juga berjuang dari posisi kelima, tampil penuh semangat untuk memperbaiki posisi klasemen.
Dari awal laga, China langsung bermain agresif. Pertahanan Indonesia, yang dipimpin oleh Maarten Paes di bawah mistar gawang, berhasil menahan beberapa serangan awal. Namun, pada menit ke-23, sebuah momen krusial datang ketika Behram Abduweli memanfaatkan peluang emas.
Lewat umpan terukur dari Wang Shangyuan yang merebut bola di dada Shayne Pattynama di sektor kiri gawang Paes, Behram berhasil mencetak gol indah yang membawa China unggul 1-0. Gol ini bukan hanya menjadi bukti ketajaman insting gol Behram, tetapi juga meningkatkan moral tim China yang agak kerepotan menembus pertahanan Indonesia.
Gol tersebut memberi suntikan semangat bagi China, yang pada menit ke-44 berhasil menggandakan keunggulan melalui Zhang Yuning. Tendangan keras Zhang Yuning yang menggiring bola usai terlepas dari kawalan pemain belakang Garuda gagal dihalau oleh Maarten Paes, menjadikan skor 2-0 untuk China hingga babak pertama usai.
Kebangkitan Indonesia yang Terlambat
Babak kedua dimulai dengan pergantian pemain dari kubu Indonesia. Pelatih Shin Tae-yong memasukkan Thom Haye menggantikan Mees Hilgers, sementara Marselino Ferdinan dan Rizky Ridho juga turut diturunkan. Pergantian ini memberi Indonesia dorongan baru dalam serangan. Timnas Indonesia mulai menunjukkan permainan yang lebih agresif, dengan beberapa peluang tercipta lewat pergerakan cepat Pratama Arhan dan Malik Risaldi.
Meski terkurung sepanjang babak kedua, pertahanan kokoh China yang digalang oleh Jiang Guangtai dan Gao Zhunyi berhasil menahan serangan-serangan Indonesia. Waktu terus berjalan, dan harapan Indonesia untuk mengejar ketertinggalan tampak semakin tipis. Namun, pada menit ke-86, Thom Haye berhasil memecah kebuntuan dengan sebuah sepakan terukur memanfaatkan lemparan ke dalam Pratama Arhan. Tendangan jarak jauh Haye melesat ke pojok gawang, memperkecil ketertinggalan Indonesia menjadi 1-2.
Sayangnya, waktu tidak cukup bagi Indonesia untuk menyamakan kedudukan. China bertahan dengan susah payah dengan pemain pemainnya yang bertumbangan satu persatu karena keram hingga peluit panjang dibunyikan, dan mereka berhasil mengamankan kemenangan penting dengan skor akhir 2-1.
Kunci Kemenangan China
Kemenangan China atas Indonesia pada matchday ke-4 penyisihan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini bisa dianalisis dari beberapa faktor kunci.
Gol cepat Behram pada menit ke-23 memberikan tekanan besar kepada Indonesia. Dalam pertandingan sepak bola, gol pembuka seringkali menjadi titik balik mental bagi tim yang mencetaknya, dan itu terbukti di laga ini.
Ketajaman Behram dalam memanfaatkan peluang adalah lecutan dari pengalaman dan instingnya sebagai seorang striker. Pemain berusia 27 tahun ini menunjukkan penguasaan teknik yang matang dalam melepaskan tendangan ke arah gawang yang sulit dijangkau Paes.
Pertahanan China juga sangat disiplin sepanjang pertandingan, terutama di babak kedua ketika Indonesia mencoba bangkit. Pemain belakang seperti Jiang Guangtai dan Gao Zhunyi jatuh bangun, memblokir berbagai upaya serangan dari Indonesia. Pemahaman taktis yang baik dan komunikasi antar pemain belakang China berhasil meredam serangan-serangan cepat dari Verdonk dan Rafael Struick.
Dari segi taktik, China menguasai jalannya pertandingan dengan pendekatan agresif sejak awal. Dominasi mereka di lini tengah membuat Indonesia kesulitan membangun serangan dengan rapi. Wang Shangyuan dan Wei Shihao menjadi motor serangan dari lini tengah, dan keberhasilan mereka dalam menjaga bola memberikan banyak peluang bagi para penyerang China, termasuk Behram Abduweli.
Meskipun akhirnya kalah, keputusan Shin Tae-yong untuk melakukan pergantian pemain di awal babak kedua terbukti efektif. Masuknya Thom Haye, Marselino Ferdinan, dan Rizky Ridho mengubah dinamika permainan Indonesia. Thom Haye yang akhirnya mencetak gol pembalasan menunjukkan bahwa Timnas Indonesia memiliki potensi besar di lini tengah, meskipun terlambat untuk membalikkan keadaan di laga ini.
Pertandingan Terhadap Klasemen Grup C
Dengan hasil ini, posisi Indonesia masih tertahan di peringkat kelima klasemen sementara Grup C dengan tiga poin. Poin yang sama juga dikumpulkan oleh China, yang masih berada di dasar klasemen, namun Indonesia unggul selisih gol. Kedua tim masih harus berjuang keras di pertandingan selanjutnya untuk menjaga peluang lolos ke putaran berikutnya.
Bagi China, kemenangan ini menjadi suntikan moral penting. Mereka berhasil keluar dari tren negatif dan kini memiliki peluang lebih besar untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen. Sementara bagi Indonesia, kekalahan ini tentu menjadi evaluasi bagi Shin Tae-yong dan timnya untuk meningkatkan performa di laga-laga selanjutnya. (nas/cdi)