BMIWI Gelar Sarasehan Konsolidasi dan Pengembangan Organisasi

JAKARTA — Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia (BMIWI) menggelar silaturrahim sekaligus sarasehan yang bertema “Konsolidasi, Penguatan, dan Pengembangan BMIWI” di Gedung Serbaguna Aula DPR RI Kalibata, Jakarta, Kamis, 21 November 2024.

Acara ini dihadiri Presidium BMIWI yaitu Dr. Reny Susilowati Latip, M.Pd.I, Dr. Oneng Nurul B. M.Ag., Dr. Umamah Wahid, M.Si, M.Pd.I, dan Dr. IIn Kandedes, M.A.

Bacaan Lainnya

Ketua Presidium Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia (BMIWI), Dr. Reny Susilowati Latip, dalam sambutannya, ia menggarisbawahi peran strategis BMIWI sebagai federasi organisasi muslimah yang produktif dan solutif.

sarasehan bmiwi

“BMIWI harus menjadi pilar yang kokoh dalam menjawab tantangan zaman, baik secara nasional maupun global,” ujarnya, seraya menegaskan bahwa tantangan ini membutuhkan penguatan visi, misi, dan aksi nyata.

Dia mamaparkan, visi BMIWI adalah mewujudkan federasi muslimah yang mampu meningkatkan kapasitas organisasi anggota melalui langkah-langkah solutif.

Reny menjelaskan, misi ini diterjemahkan ke dalam beberapa agenda strategis, seperti pengelolaan organisasi secara profesional, penguatan ukhuwah Islamiyah di antara organisasi anggota, serta membangun sensitivitas muslimah terhadap tantangan kehidupan modern.

“Misi BMIWI tidak berhenti pada level nasional. BMIWI juga perlu mengambil peran menjadi organisasi yang go internasional,” tambahnya.

Dalam penguatan peran muslimah, BMIWI merumuskan program lima tahun yang mencakup beberapa bidang yaitu Dakwah, Informasi dan Komunikasi (Infokom), Organisasi, Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Pendidikan, Hukum, dan Politik. Setiap bidang dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat muslimah yang dinamis, dengan pendekatan strategis yang adaptif terhadap perkembangan zaman.

Menuju Indonesia Emas 2045

Pada sesi diskusi dalam silaturrahim dan sarasehan yang dihadiri Dewan Pakar dan Penasihat BMIWI ini mengemukan juga di pentingnya BMIWI dalam mencapai tujuannya dengan selalu berpijak pada visi dn misi, termasuk dalam rangka menyongsong visi Indonesia Emas 2045.

Pada kesempatan ini, hadir pula ketua ormas anggota dan Dewan Pakar BMIWI yaitu Dr. Marlinda Irwanti Purnomo, M.Si, Dr. Dinar Dewi Kania, M.M., M.Sos, dan Dr. Nurdiati Akma, M.Si serta unsur Penasihat yaitu Dr. Hj. Shabriati Aziz, M.Pd.I dan Dra. Euis Fety Fatayaty, M.Si.

Forum sarasehan menegaskan pentingnya penguatan akhlak generasi muda sebagai prioritas. Muslimah memiliki peran sentral dalam menyelamatkan moral bangsa, khususnya di tengah ancaman era digital.

BMIWI juga didorong untuk memantapkan kepemimpinan digital (digital leadership), menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi global.

Diskusi dalam sarasehan ini juga menyoroti urgensi keterlibatan BMIWI di forum internasional. Keterlibatan di level global memungkinkan BMIWI membawa isu-isu penting ke panggung dunia, seperti pendidikan, kesehatan mental, dan hak perempuan dalam perspektif Islam.

BMIWI juga diharapkan dapat merespons isu kesehatan mental yang semakin marak. Sebagai payung organisasi muslimah, BMIWI dipandang tidak bisa mengabaikan masalah ini.

Forum sarasehan yang berlangsung penuh keakbraban ini juga menekankan pentingnya BMIWI tetap konsisten pada khittahnya yaitu memperjuangkan kebenaran dan melawan kezaliman. Juga menekankan perlunya branding organisasi yang lebih kuat, baik di level nasional, regional, maupun internasional.

Salah satu rekomendasi strategis adalah pembangunan kantor mandiri bagi BMIWI. Kemandirian fasilitas adalah langkah penting untuk memastikan keberlanjutan program BMIWI dalam membangun umat, bangsa, dan negara. (ybh/bmiwi)

Pos terkait