Calon DPD RI Nomor 20 Sulteng Suhardi Ucapkan Selamat Silatnas Hidayatullah

bendera

BALIKPAPAN – Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) nomor 20 asal Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Ustadz Suhardi, S.Th.I, menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas digelarnya Silaturrahim Nasional (Silatnas) Hidayatullah yang pembukaannya akan digelar pada Kamis (23/11/2023).

“Selamat, sukses, dan semoga terlimpah keberkahan atas digelarnya Silatnas Hidayatullah di Balikpapan yang mengangkat tema 50 Tahun bersama Ummat Membangun NKRI Beradab,” kata Suhardi dalam keterangannya, Rabu (22/11/2023).

Bacaan Lainnya

Suhardi mengaku bersyukur dan bangga menjadi sebagai salah satu alumni Pondok Pesantren Hidayatullah dimana ia pernah dididik dan ditempa.

Dia mengatakan momen Silatnas Hidayatullah menjadi ajang berkumpulnya kader, jama’ah, dan simpatisan dari berbagai penjuru Indonesia.

Menurutnya, acara ini bukan hanya sekadar pertemuan rutin, melainkan menjadi panggung bagi mereka untuk menyatukan kembali ikatan persaudaraan yang terjalin dalam perjalanan dakwah.

Suhardi menyebutkan, Kampus Induk Hidayatullah Balikpapan, Kalimantan Timur, yang menjadi lokasi acara memiliki makna tersendiri terutama bagi orang seperti dirinya yang pernah dibina di tempat ini.

“Pilihan tempat ini tidak hanya bermakna geografis, tetapi juga mengakomodasi keberagaman peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini mencerminkan upaya Hidayatullah dalam menciptakan ruang yang inklusif untuk berbagi pengalaman, memperdalam ilmu, dan memperkuat jaringan komunitas,” katanya.

Suhardi mengatakan Silatnas sebagai ajang silaturrahmi lima tahunan, menekankan tingginya antusiasme para peserta yang rela meninggalkan rutinitas dan tanggung jawab mereka di tempat tugas. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai persaudaraan dan dakwah yang menjadi landasan gerakan Hidayatullah.

“Perjuangan mereka dalam menyebarkan dakwah di berbagai daerah menjadi lebih bermakna ketika diresapi dengan semangat Silatnas,” terangnya.

Disamping itu, lanjut pria kelahiran Tolitoli ini, momen Silatnas bukan hanya sekedar pertemuan formal, melainkan sebagai momen untuk menumpahkan perasaan rindu. Rindu kepada saudara seperjuangan yang mungkin sudah lama tidak bertemu karena tugas dakwah masing-masing.

“Silatnas ini menciptakan atmosfer emosional yang kaya, di mana peserta dapat saling berbagi cerita, bernostalgia, dan mengenang perjalanan dakwah mereka sejak menjadi santri,” kata salah satu pengurus komite Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini.

Lebih dari itu, Suhardi berharap momen ini terus menguatkan perjalanan Hidayatullah yang penuh makna dengan nilai-nilai dakwah yang terus diwarisi dari generasi ke generasi.

Para peserta tidak hanya mengajak keluarga tercinta untuk ikut hadir, tetapi juga menciptakan gambaran bahwa perjalanan dakwah tidak hanya tentang individu, melainkan juga melibatkan keluarga sebagai bagian integral dari perjalanan tersebut.

“Keberadaan istri, suami, dan buah hati di dalam cerita membawa dimensi kehangatan dan kebersamaan yang lebih luas dalam konteks Silatnas,” kata Suhardi yang turut menghadiri Silatnas ini bersama sejumlah anggota keluarganya.

Kegembiraan peserta tidak hanya terasa saat sudah sampai di arena Silatnas, tetapi juga sudah terasa sejak awal perjalanan.

Perjumpaan di bandara atau pelabuhan menciptakan kejutan dan kegembiraan yang mendalam, menunjukkan bahwa Silatnas bukan hanya acara formal di tempat tertentu, melainkan proses perjalanan yang penuh kenangan dan keceriaan.

“Dalam konteks ini, Silatnas bukan hanya sekedar pertemuan fisik, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkuat ikatan emosional, semangat, dan tekad para pejuang dakwah Hidayatullah. Momennya bukan hanya dalam rangkaian acara resmi, tetapi juga dalam setiap langkah perjalanan menuju pertemuan tersebut,” tandasnya. (adl/nns)

Pos terkait