Kabar duka menyelimuti dunia sepak bola Indonesia. Bejo Sugiantoro, legenda hidup Persebaya Surabaya, meninggal dunia pada Selasa (25/2/2025) sore setelah bermain sepak bola di Lapangan SIER, Surabaya. Kepergian sosok yang dikenal sebagai libero tangguh ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan, dan penggemar sepak bola nasional.
Menurut keterangan Maura Hally, mantan pemain Persebaya sekaligus rekan Bejo, insiden tersebut terjadi ketika pertandingan memasuki babak kedua. Bejo tiba-tiba kolaps di tengah lapangan.
“Babak kedua baru berjalan sekitar lima hingga sepuluh menit, tiba-tiba Bejo jatuh. Kami semua langsung panik,” ungkap Maura Hally saat diwawancarai oleh Radio Suara Surabaya, Selasa petang.
Setelah kejadian tersebut, Bejo segera dilarikan ke RS Royal Surabaya menggunakan ambulans milik PT SIER. Namun, upaya tim medis untuk menyelamatkan nyawanya tidak membuahkan hasil. Bejo dinyatakan meninggal dunia pada pukul 17.20 WIB.
“Saat Bejo dibawa ke rumah sakit, kami tetap menunggu di lapangan. Tidak lama kemudian, sekitar pukul 17.20 WIB, kami menerima kabar bahwa Bejo telah meninggal dunia,” lanjut Maura Hally dengan nada penuh kesedihan.
Perjalanan Karier Sang Legenda
Bejo Sugiantoro lahir di Sidoarjo dan akan genap berusia 48 tahun pada 2 April 2025 mendatang. Sebagai salah satu libero terbaik yang pernah dimiliki Indonesia, Bejo mengukir banyak prestasi selama kariernya. Ia menjadi ikon Persebaya Surabaya, klub yang membesarkan namanya. Selain itu, ia juga sempat memperkuat beberapa klub lain seperti Mitra Kukar, PSPS Pekanbaru, Persidafon Dafonsoro, dan Deltras Sidoarjo.
Tak hanya berkarier sebagai pemain, Bejo juga aktif sebagai pelatih setelah gantung sepatu. Ia pernah menangani Persik Kediri, Persebaya U-20, Serpong City, dan Deltras Sidoarjo. Bejo juga menjabat sebagai asisten pelatih di tim senior Persebaya. Dedikasinya terhadap dunia sepak bola terus berlanjut hingga akhir hayatnya.
Bejo Sugiantoro juga dikenal sebagai ayah kandung Rachmat Irianto, pemain Persib Bandung yang saat ini menjadi salah satu pilar penting di klubnya. Warisan semangat dan kecintaan Bejo terhadap sepak bola tampaknya diteruskan oleh sang anak, yang juga menjadi bagian dari tim nasional Indonesia.
Duka Mendalam bagi Sepak Bola Nasional
Kepergian Bejo Sugiantoro tidak hanya menjadi kehilangan besar bagi keluarga, tetapi juga bagi dunia sepak bola Indonesia. Sosoknya yang rendah hati, berdedikasi, dan penuh semangat selalu menjadi inspirasi bagi banyak pemain muda.
Ucapan belasungkawa mengalir dari berbagai pihak, termasuk rekan-rekan sesama pemain, pelatih, hingga para penggemar Persebaya. Bejo akan selalu dikenang sebagai salah satu legenda besar yang memberikan kontribusi luar biasa bagi sepak bola Indonesia.
Selamat jalan, Bejo Sugiantoro. Warisanmu akan terus hidup di hati para pecinta sepak bola Tanah Air.