Lisa Jadi Tonggak Kerja Sama UGM dan Botika dalam Transformasi Digital

Teguh Darmawijaya

Jumat, 18 Juli 2025

Universitas Gadjah Mada dan PT Botika Teknologi Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman Bersama di Ruang Sidang Pimpinan, Gedung Pusat UGM (Foto: Dok. UGM)

NASIONAL.NEWS — Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT Botika Teknologi Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (MoU) di Ruang Sidang Pimpinan, Gedung Pusat UGM, pada Kamis (17/7/2025).

Kesepakatan ini menandai penguatan kerja sama dalam pengembangan solusi digital berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di lingkungan perguruan tinggi.

Penandatanganan MoU ini merupakan kelanjutan dari kerja sama sebelumnya, termasuk peluncuran asisten virtual LISA (Lean Intelligent Service Assistant) awal Juli di Gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK).

LISA dirancang untuk mendukung layanan Unit Layanan Terpadu (ULT) UGM.

Perkuat Ekosistem Riset Berbasis AI

Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama, Dr. Danang Sri Hadmoko, menyampaikan bahwa kolaborasi ini berperan penting dalam memperkuat ekosistem riset dan pendidikan berbasis AI.

“Beberapa waktu lalu kami sudah sempat berinteraksi dengan LISA. Saya tanya, siapa Rektor UGM? Ternyata tahu dan jawabannya tepat. Ini pembelajaran menarik untuk pengembangan AI di lingkungan akademik,” ungkapnya.

Danang menambahkan bahwa UGM memiliki sejumlah program seperti Innovative Academy dan pengembangan startup yang dapat menjadi ruang kolaborasi lanjutan, termasuk dalam bentuk pendampingan dan transfer pengetahuan.

“Kita perlu mendorong AI tidak hanya untuk pembelajaran, tetapi juga riset dan inovasi. Kerja sama ini bisa membuka peluang besar, termasuk melibatkan mahasiswa dalam pengembangan program, mentorship, dan bahkan kurikulum bersama,” tegasnya.

Integrasi Artificial Intelligence

CEO PT Botika, FA Puwara Anindita, menyambut baik kolaborasi tersebut. Ia menilai kehadiran LISA di UGM merupakan langkah awal yang strategis.

“Kami melihat LISA punya potensi besar, tidak hanya untuk menjawab pertanyaan umum, tapi juga mendampingi mahasiswa seperti personal mentor, bahkan untuk hal-hal teknis seperti tugas atau skripsi,” katanya.

Puwara juga menekankan pentingnya integrasi AI dalam strategi komunikasi universitas untuk menjangkau generasi digital secara lebih adaptif.

Ia berharap sinergi Botika dan UGM dapat menghasilkan talenta AI yang unggul dan relevan dengan kebutuhan industri global.

“UGM sudah mengambil langkah strategis dengan membuka ruang bagi AI yang di Indonesia saat ini masih sangat terbatas,” ujarnya.

Nota Kesepahaman ini akan segera ditindaklanjuti oleh unit-unit terkait di UGM, termasuk Biro Transformasi Digital.

TERKAIT LAINNYA

Exit mobile version