NASIONAL.NEWS — Suasana hangat dan penuh makna terasa di Masjid Al Khalid Semampir, Kediri, Jatim, Jumat (17/10/2025), saat Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati atau akrab disapa Mbak Wali, hadir dalam Pengajian Akbar bertajuk Sinau Syukur.
Kegiatan yang menghadirkan penceramah karismatik Gus Anang dari Pondok Pesantren Assa’idiyah Jamsaren ini menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk merenungkan makna syukur di tengah kehidupan modern yang serba cepat.
Dalam sambutannya, Mbak Wali menekankan bahwa rasa syukur bukan sekadar ucapan, tetapi cara pandang hidup yang membawa ketenangan dan kebahagiaan sejati.
“Kita hidup di zaman yang serba cepat, semua berlomba mengejar target. Tapi sering kali kita lupa berhenti sejenak untuk mensyukuri apa yang sudah Allah titipkan kepada kita,” ungkapnya di hadapan jamaah.
Ajak Perkuat Rasa Syukur
Menurut Mbak Wali, masyarakat kini kerap terjebak dalam kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain. Padahal, lanjutnya, setiap orang memiliki perjalanan hidup masing-masing yang patut disyukuri.
“Keberhasilan bukan soal siapa yang lebih cepat, tapi siapa yang mampu menghargai setiap langkah dalam hidupnya. Dari situlah kebahagiaan sejati lahir,” jelasnya.
Wali Kota termuda di Indonesia itu juga mengajak masyarakat menjadikan pengajian ini sebagai ruang refleksi untuk memperkuat rasa syukur dan kepedulian sosial.
“Kalau hati kita dipenuhi syukur, maka kita akan lebih mudah berbuat baik, saling menghargai, dan menjaga kedamaian di Kota Kediri,” tuturnya.
Acara Sinau Syukur ini dihadiri berbagai tokoh penting, antara lain Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha, Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, Pj Sekda Kota Kediri Ferry Djatmiko, dan Ketua PCNU Kota Kediri KH Abu Bakar Abdul Jalil.
Tampak hadir pula Danramil 0809/01 Kota Kapten Inf Johar Mustofa. Hadir pula tokoh-tokoh pesantren seperti Gus Upik dan Gus Mamik, serta Ari Wibowo dan Yeni Ari Wibowo selaku shohibul masjid.
Perkuat Nilai Spiritual Masyarakat
Takmir Masjid Al Khalid Semampir, Slamet, mengapresiasi kehadiran Mbak Wali beserta jajaran Forkopimda.
Menurutnya, dukungan dari pemerintah daerah terhadap kegiatan keagamaan menjadi bukti nyata komitmen dalam memperkuat nilai spiritual masyarakat.
“Kami senang Mbak Wali hadir langsung. Ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap kegiatan umat,” ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah dakwah, tetapi juga pengingat bersama bahwa rasa syukur memiliki kekuatan besar untuk membangun optimisme dan kebersamaan. Seiring doa dan lantunan shalawat yang menggema, suasana pengajian terasa penuh kedamaian dan semangat spiritual.
Dengan semangat Sinau Syukur, Mbak Wali berharap masyarakat Kediri terus menumbuhkan budaya positif—berpikir jernih, hati tenang, dan selalu berterima kasih atas setiap nikmat.
“Kalau kita pandai bersyukur, insyaallah hidup kita tenang, rezeki berkah, dan Kediri selalu dalam lindungan Allah SWT,” pungkasnya.