Memberikan Hadiah, Bukti Saling Mencintai

pink 553149 1280

KAPAN anda terakhir kali memberikan hadiah pada pasangan? Pertanyaan ini mungkin sepele dan sedikit lebay, telebih bagi pasangan yang sudah puluhan tahun berumah tangga.

Pasalnya, ada anggapan saling memberi hadiah ini hanya berlaku ketika masih pacaran atau mungkin pada awal-awal pernikahan. Sementara, bila dilakukan pasangan tua dianggap sok romantis dan alay.

Loh, memangnya kalau pasangan lama tidak boleh sok romantis dan bermesraan? Ketahuilah, romantis dalam pernikahan itu kebutuhan, bukan pencitraan yang datangnya musiman.

Supaya selalu tumbuh cinta dan kasih kayang di antara mereka, dan memberi hadiah merupakan salah satu cara menumbuhkan romantisme serta kemesraan pasangan.

Kembali ke pertanyaan awal, memberi hadiah pada pasangan merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan, termasuk bagi pasangan lama atau tua sekalipun.

Hadiah termasuk sarana menyatakan atau mengungkapkan cinta dan penghargaan. Dalam satu riwayat hadits disebutkan, “saling memberi hadiahlah, niscaya kalian akan saling mencintai.”

Bentuk hadiahnya tidak melulu sesuatu yang mahal dan berharga, sederhana namun berkesan seperti tanda kenangan, sepucuk bunga, atau sesuatu yang bisa digunakan.

Bisa diberikan pada suatu acara, dalam perjalanan, sepulang kerja atau tanpa acara tertentu sebagai bentuk surprise, kejutan yang tidak disangka-sangka oleh pasangan kita.

Pemberian hadiah dari pasangan, antara suami dan isteri, termasuk bagian dari saling tukar- menukar perasaan cinta, sebagai medali kemesraan serta penumbuh romantisme kehidupan rumah tangga.

Kenangan berupa hadiah dari pasangan memiliki pengaruh cinta dan kenangan yang tidak dapat dilupakan, dan selalu tersimpan dalam ingatan.

Sayangnya, seringkali kita menyepelekan hal sepele ini, menganggap tidak penting dan bahkan tidak perlu lagi untuk dilakukan. Padahal manfaatnya sangat besar bagi tumbuh kembangnya cinta pada setiap pasangan.

Mungkin, sebagian masih ingat kenangan ketika masih tunangan atau awal-awal pernikahan, betapa sering memberikan hadiah kepada pasangan kita.

Riset tentang Hubungan

Banyak pasangan, meski sudah lama menjalani pernikahan tapi ingin suasana cintanya seperti ketika awal pernikahan, selalu dipenuhi dengan romantisme dan kemesraan.

Mungkin, karena melihat pasangan hidupnya sudah jarang atau bahkan tidak pernah memberikan kebahagiaan berupa hadiah spesial atau sentuhan penuh kasih sayang.

Bertukar cinta lewat hadiah sama dengan mengungkapkan cinta melalui bahasa, kata-kata “I Love You” aku cinta kamu bisa ditukar dengan sesuatu yang istimewa. Bahkan lebih berkesan daripada sekedar ucapan yang diulang-ulang namun tanpa pembuktian. Yang memberi dan yang diberi sama-sama mendapatkan rasa kebahagiaan.

Sebuah penelitian dilakukan oleh University of Michigan yang diterbitkan di laman Cleveland Clinic menemukan bahwa, kegiatan memberi hadiah merangsang otak memproduksi hormon pengontrol suasana hati, serotonin, hormon pendendali emosi, dopamin, dan hormon cinta, oksitosin.

Berarti, semakin banyak dan sering memberi hadiah pada pasangan maka hubungan asmara kita akan semakin baik dan bertumbuh.

Kebahagiaan memberi bukan hanya dirasakan oleh pasangan kita sebagai penerima, tetapi si pemberi atau kita juga akan merasakan kebahagiaan.

Justru, menurut Jorge Moll dari Nasional Institutes of Health mengemukakan, sejumlah sel di otak yang berkaitan dengan kesenangan, hubungan dengan orang lain serta kepercayaan, akan bekerja lebih optimal ketika seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain.

Sederet keutamaan dan manfaat dari kegiatan memberi hadiah pada pasangan ini sudah ada di hadapan, lalu mengapa kita mau mengabaikan.

Sementara kita sedang berjibaku mencari arti kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga kita. Bisa jadi kebahagiaan yang kita cari-cari ada dalam diri, hanya enggan mengeluarkan apalagi menularkan kepada orang lain.

Lewat memberi hadiah, kebahagiaan akan muncul berseri-seri dan bahkan tanpa ada batasan yang bertepi.

Orang yang selalu memberi tidak akan pernah merugi, justru ia akan mendapat keuntungan berlipat ganda. Terlebih memberi kepada pasangan tercinta, orang yang selalu menemani kita dalam keadaan sedan dan susah.

Bagaimanapun, kita sudah memberikan sekaligus mendapatkan cinta dari pasangan kita. Perlu dirawat agar semakin kuat dan bermanfaat. Bermanfaat bagi diri, pasangan, keluarga dan juga manusia pada umumnya.

Rawat cinta kita dengan saling memberi hadiah, bangun romantisme dan kemesraan bersama pasangan.

Tak perlu sungkan karena sudah bukan pasangan baru, apalagi sampai enggan untuk memberi. Pernikahan bukanlah tentang baru dan lama, tetap bagaimana cara merawatnya supaya selalu terasa seperti pengatin baru.

Tak Perlu Sungkan

Mengapa harus malu kalau memberi hadiah mengekalkan cinta dan rumah tangga, karena kebahagiaan orang lain belum tentu kebahagiaan kita.

Bila saling memberi adalah bukti saling mencintai, maka berlaku juga sebaliknya. Artinya, jika kita enggan memberi hadiah kepada pasangan kita, jangan-jangan sudah tidak ada rasa cinta pada pasangan kita.

Bagaimana mau dibilang cinta, sementara memberi sudah dianggaap hal yang tabu. Makanya, perlu instrospeksi diri siapa tahu cinta pada pasangan kita sudah luntur dan perlu diwarnai kembali.

Memberi hadiah pada pasangan sesuatu yang mudah dilakukan, namun tanpa didasari cinta niscaya sulit mengamalkannya. Memberi hadiah termasuk perkara sepele, namun manfaatnya sangat luar biasa.

Saya tidak tahu apa motif seseorang memberi hadiah pada kekasihnya, tapi yang pasti ia ingin mendapatkan perhatian, kasih sayang dan cinta darinya. Ia rela berkorban membeli barang mewah dengan harga sangat mahal, kemudian dihadiahkan kepada kekasih pujaan.

Kalau bukan karena cinta dan mendapatkan cinta, lalu untuk apa dia melakukan semuanya. Pastinya, semua pasangan inginkan demikian, ingin mencintai sekaligus dicintai dan memberi hadiah adalah salah satu caranya.

*) Bustanol Arifin, kolumnis nasional.news

Pos terkait