Penguatan Ekonomi Zakat sebagai Solusi Hadapi Problem Resesi

DEPOK – Zakat akan menjadi solusi bagi resesi dan kemiskinan umat manakala paradigma ekonomi yang dibangun tidak lagi ribawi. Demikian disampaikan Deputi I Bidang Pengumpulan Zakat Baznas RI, Muhammad Arifin Purwakananta.

“Jadi harus ada kemampuan mengubah konsepsi ekonomi ribawi ke ekonomi zakat,” kata Purwakananta dalam forum sharing event hybrid Seminar Nasional 2023 Laznas BMH bertajuk “Zakat Solusi Resesi” di Aula Abdullah Said STIE Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Senin (23/1/2023).

Bacaan Lainnya

Menurut Purwakananta, ketika ekonomi zakat, ajaran zakat, bahkan syariah zakat menjadi kesadaran umat sehingga masyarakat dapat menyuburkan aktivitas kebaikan berupa zakat, infak dan sedekah, maka hal ini akhirnya dapat menghancurkan ekonomi ribawi.

Resesi memang memukul ekonomi dunia, tapi menurut Purwakananta, Indonesia sepertinya akan selamat. Dia mengimbuhkan, kalau bicara resesi, pemerintah juga telah membahasnya dalam dua bulan terakhir.

Secara umum, jelas dia, resesi adalah masalah ekonomi bangsa, bahkan masalah ekonomi dunia. Menurutnya, dunia ini akan ada penurunan dari pertumbuhan ekonomi dunia. “Indonesia akan terdampak, tapi tidak banyak, bahkan mungkin tidak kena resesi,” ungkapnya.

Di sisi lain, Purwakananta menilai ada problem lain yang juga mesti menjadi perhatian yaitu masalah kemiskinan dimana problem mendasar ini masih membelenggu umat.

“Ada orang kaya banget, ada orang sampai makan siang saja tidak tahu akan makan apa. Kenapa, karena kita memilih sistem ekonomi yang salah. Karena kita tidak mengikuti petunjuk Allah dan Rasulullah dalam kehidupan,” sambungnya.

Hal itu yang menurutnya memicu banyak orang tidak bisa lepas dari karakter buruk, yakni keserakahan.

“Orang ingin kaya tanpa kerja, ingin dapat passive income dan sebagainya. Tetapi itu pula yang membuat orang menindas orang lain demi kekayaan,” tegasnya.

Oleh karena itu, tegas dia, zakat harus dikelola dengan baik dan progresif. Dalam pada itu, dia mengungkapkan bahwa (tugas) lembaga zakat sekarang bukan sekedar mengumpulkan dana, kemudian zakat dikumpulkan jadi fiskal kemudian disalurkan, lalu itu dipakai untuk membiayai pemberdayaan. “Bukan itu saja. Kalau seperti maka aktivitas zakat terpeleset dia,” katanya.

Oleh karenanya, terangnya menandaskan, harus ada kemampuan mengubah konsepsi ekonomi ribawi ke ekonomi zakat sehingga ia akan menjadi solusi bagi resesi dan kemiskinan umat.

Laznas BMH merespon isu resesi yang belakangan ramai jadi perbincangan publik. Ketua Pengurus BMH Pusat, Firman Zainal Abidin, dalam kesempatan yang sama mengatakan sebagai seorang muslim, kita harus memiliki keyakinan bahwa zakat ini adalah solusi bagi (problematika) umat Islam.

“Tidak ada solusi yang lain, sepanjang umat Islam sadar, komitmen dan menjalankan ibadah zakat ini dengan baik,” kata Firman.

Forum sharing event hybrid seminar nasional 2023 bertajuk “Zakat Solusi Resesi” ini dipandu oleh Ketua STIE Hidayatullah Muhammad Saddam dan dihadiri oleh undangan dari berbagai latar belakang, tokoh masyarakat, stakeholders, serta mahasiswa dan pelajar.*/Yacong B. Halike

Pos terkait