Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ulum di Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, kini memiliki sumber air bersih mandiri melalui sumur bor yang diresmikan pada Senin (24/2). Sumur bor tersebut merupakan program sedekah jariyah dari RUMAT Indonesia (Rumah Perawatan Luka Diabetes) yang disalurkan melalui Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Malang.
Peresmian yang dimulai pukul 09.00 WIB ini diawali dengan istighosah yang dipimpin oleh KH. Abdul Karim, pembina Ponpes Al Ulum, dan diikuti oleh seluruh peserta. Dalam sambutannya, Ketua BMH Malang, Lukmanul Hakim, menyampaikan rasa syukur atas selesainya proses pengeboran yang dimulai pada 9 Januari 2025 dengan kedalaman 37 meter. “Sumur bor ini adalah sumur ke-34 yang kami salurkan di Malang Raya dan ke-189 di Jawa Timur,” ungkapnya.
Baca juga: Menyingkap Dahaga Sumur Bor BMH untuk Harapan Baru di Desa Tenangan Seluma
Lukmanul Hakim juga menjelaskan bahwa sumur bor ini merupakan amanah dari keluarga besar RUMAT Indonesia. Pahala dari sedekah jariyah ini dihadiahkan untuk para almarhum dan almarhumah dari keluarga besar RUMAT, termasuk Amriwas bin Kabar, Nurlisma binti Nurdin, dan lainnya.
Ponpes Al Ulum, yang dihuni sekitar 300 santri tingkat SMP dan SMA, sebelumnya harus bergantung pada pasokan air dari warga sekitar dan terkadang membeli air untuk memenuhi kebutuhan harian. Dengan hadirnya sumur bor ini, kebutuhan air bersih santri kini dapat terpenuhi secara mandiri.
Mewakili pihak pesantren, Gus Rifqi Bachtiar mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Kehadiran sumur bor ini sangat dinantikan sejak lama. Semoga keluarga besar RUMAT Indonesia mendapatkan amal jariyah yang terus mengalir,” ujarnya.
Acara peresmian ditutup dengan doa oleh KH. Mustajab, dilanjutkan dengan pemotongan pita dan simbolis pembukaan keran air. Seluruh rangkaian acara berlangsung khidmat, membawa harapan besar bahwa sumur bor ini akan memberi manfaat jangka panjang bagi para santri dan masyarakat sekitar.