NGAWI – Ratusan siswa SD Luqman Al Hakim Ngawi, Jawa Timur, berpakaian muslim dan muslimah rapi terlihat membanjiri halaman sekolah. Pasalnya hari itu adalah dimulainya kegiatan Pesantren Ramadhan yang dilaksanakan sejak hari kamis (21/4) hingga Sabtu (23/4) di sekolah yang juga satu komplek dengan Pesantren Hidayatullah Ngawi.
Kegiatan yang bertema “Pesantren Ramadhan SD Luqman Al Hakim; Kokohkan Hati dengan Iman, Taklukan Dunia dengan Al Qur’an” ini, bertujuan untuk mengenalkan siswa dengan kehidupan pesantren.
Ketua panitia, Ust Sukadi, S. Pd. I., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan. Namun dua tahun terakhir tidak bisa terlaksana karena pandemi.
“Alhamdulillah tahun ini kami bisa kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan pesantren Ramadhan ini setelah dua tahun tidak terlaksana karena pandemi,” ucapnya.
Kegiatan yang diikuti 204 peserta dari kelas I hingga VI ini, menurut Sukadi, bertujuan untuk mengenalkan anak didik dengan kehidupan pesantren dan membina iman dan takwa para siswa.
“Pesantren Ramadhan untuk mengenalkan mereka dengan kehidupan pesantren, bagi kelas atas (IV, V, VI) mereka tinggal di Pesantren Hidayatullah selama 3 hari 2 malam. Agar jika kelak mereka melanjutkan di pesantren saat SMP, mereka sudah siap,” kata Sukadi.
Selain itu, Sukadi menambahkan, kegiatan ini sebagai medium bina iman dan takwa mereka dengan kegiatan ibadah yang lebih terkontrol selama mengikuti acara ini.
Ajarkan Wawasan Kebangsaan
Pesantren Ramadhan tahun ini berlangsung dengan lancar dan sukses. Kegiatan dibagi dalam beberapa sesi. Tak ketinggalan beberapa materi disampaikan kepada para siswa. Salah satunya yang spesial adalah tentang wawasan kebangsaan (wasbang) serta penyampaian bahaya miras dan narkoba.
Menurut Kepala SD Luqman Al Hakim Ngawi, Ust Agas Septiawan, S. Pd., selain untuk penguatan iman dan takwa siswa, pesantren Ramadhan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kebangsaan siswa. Ia berharap siswanya memiliki karakter yang berintegritas, jujur, amanah dan mandiri dalam bingkai iman dan taqwa.
“Tentu dalam pesantren Ramadhan ini setiap siswa dibimbing memaksimalkan ibadah, tadarus Al-Quran dan kegiatan lainnya seperti para santri di pesantren,” kata Agas.
Selain itu, terang Agas, pengetahuan wawasan kebangsaan serta bahaya miras narkoba juga disampaikan sebagai bahan materi agar mereka bersiap sebagai generasi bangsa yang bermoral, beradab, berintegritas serta mandiri.
Para peserta mengikuti kegiatan pesantren Ramadhan dengan ceria. Bahkan ada yang berkelakar lebih senang menghabiskan waktu berpuasa di sekolah bersama teman-teman dari pada di rumah.
“Enak di sini (sekolah) ustadz. Kalau di rumah, puasanya terasa lama. Di sini bersama teman-teman dan ustadzah jadi seru dan ndak terasa. Bisa sahur dan buka puasa bersama teman-teman. Tahun depan saya ikut lagi ustadz,” kata Kevin, siswa kelas IV SD Luqman Al Hakim Ngawi.
Kegiatan berakhir hingga sabtu (23/4) setelah sholat Maghrib. Satu persatu mereka meninggalkan pesantren dijemput orang tua dengan senyum ceria penuh kerinduan setelah 3 hari berpisah.
“Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk para siswa menjadikan mereka semakin mandiri dan bisa terlaksana kembali tahun depan.” Harap Agas Septiawan, saat penutupan acara.
Reporter: Galih Pratama Yoga