Jangan Biarkan Gaza Berjuang Sendirian

NN Newsroom

Rabu, 23 Juli 2025

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan dari dapur amal di tengah kelaparan yang disebabkan Israel di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 19 November 2024 [Foto: Hatem Khaled/Reuters]

DI BALIK reruntuhan Gaza, harapan masih menyala, meski nyaris padam. Akses bantuan kemanusiaan yang tersendat, blokade berkepanjangan, dan keterbatasan pasokan makanan, air bersih, obat-obatan, serta bahan bakar menjadikan Gaza sebagai salah satu krisis kemanusiaan paling parah di abad ini, menurut UNICEF.

Lebih dari 2 juta jiwa kini bertahan hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi. Anak-anak terjebak dalam trauma psikologis yang mendalam. Ribuan dari mereka menghadapi risiko kematian akibat kekurangan gizi akut.

Rumah sakit runtuh, sistem layanan kesehatan kolaps, dan masyarakat kehilangan akses ke perawatan medis dasar. Trauma berkepanjangan melanda generasi yang tak lagi mengenal damai.

Ayo Kirimkan Bantuan untuk Saudara Kita di Gaza

Dalam kondisi ini, Al Quds Volunteers Indonesia (AVI) mengajak Anda untuk menjadi bagian dari harapan. Melalui program “Berbagi untuk Warga Gaza”, AVI menyalurkan bantuan berupa dapur umum, air bersih, obat-obatan, pakaian musim dingin, layanan trauma healing, dan kebutuhan mendesak lainnya.

Jangan tunda kebaikan. Uluran tangan Anda menjaga asa untuk tetap bertahan, sebagai harapan, dan kehidupan. Gaza tidak boleh ditinggalkan sendirian.

Mari hadirkan kembali makna kemanusiaan. Jika belum bisa berdonasi, cukup bagikan halaman ini ke keluarga, teman, dan media sosial Anda. Satu klik bisa membuka ribuan pintu kebaikan.

“Barang siapa yang meringankan beban saudaranya, maka Allah akan meringankan urusannya di dunia dan akhirat.” HR. Muslim

KLIK AVI HUMANITY

TERKAIT LAINNYA

Exit mobile version