Hadiri Rakernas Agnia Care, Prof Waryono Pesan Kokohkan Fondasi dan Bergerak Kompak

Hasman Dwipangga

Senin, 8 Desember 2025

NASIONAL.NEWS (Jakarta) — Suasana penuh harapan menyertai pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Laznas Agnia Care sebagai titik awal untuk merancang perjalanan lembaga secara lebih matang, profesional, dan berdampak bagi kesejahteraan umat di 1O1 Urban Pemuda, Rawamangun, Jakarta, Senin (8/12/2025).

Mengusung tema “Meneguhkan Spirit Tasawuf dalam Transformasi Layanan Zakat Nasional,” kegiatan ini menjadi ruang refleksi sekaligus konsolidasi bagi lembaga zakat yang baru tumbuh namun memiliki visi besar untuk berkontribusi dalam tata kelola zakat nasional.

Acara tersebut menghadirkan Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Prof. Waryono Abdul Ghafur. Didampingi jajaran pimpinan Agnia Care, ia memberikan arahan penuh keteduhan sejalan dengan tema besar Rakernas yang menghubungkan nilai spiritual tasawuf dengan tata kelola kelembagaan.

Profesional dan Akuntabel

Prof. Waryono menegaskan bahwa Rakernas pertama ini memiliki arti strategis, bukan hanya bagi internal Agnia Care, tetapi juga dalam membangun fondasi yang benar bagi sistem zakat yang profesional dan akuntabel. Ia memandang forum ini sebagai momentum penting untuk merumuskan arah masa depan lembaga.

“Rakernas Agnia Care ini bagi saya adalah credit point untuk peletakan dasar pengelolaan zakat yang baik sehingga perlu dirembug bersama,” katanya.

Ia menggarisbawahi bahwa pengelolaan zakat tidak dapat dilakukan secara serampangan, terlebih oleh lembaga yang sedang tumbuh. Kemapanan tata kelola tidak lahir seketika, melainkan melalui proses konsolidasi, dialog, dan perencanaan matang.

Karena itu, Prof. Waryono menekankan pentingnya konsolidasi jangka panjang bagi Agnia Care sebagai lembaga baru. Ia mendorong agar setiap langkah awal disusun secara sistematis, terencana, dan berbasis visi yang jelas.

“Karena lembaga baru, maka yang terpenting itu adalah konsolidasi dalam rangka mempersiapkan langkah langkah ke depan, lima tahun minimal, mau melakukan apa sehingga sejak awal (program kerja) itu disiapkan,” katanya.

Strategi konsolidatif ini, menurutnya, harus beriringan dengan pemahaman terhadap regulasi zakat nasional. Ia menegaskan bahwa keberhasilan lembaga zakat sangat ditentukan oleh sejauh mana tata kelola mereka selaras dengan aturan yang berlaku, termasuk dalam aspek pengumpulan, pendistribusian, dan pengelolaan amil.

“Agnia Care berbasis masyarakat yang sudah terbentuk, maka itu menurut saya fokusnya adalah memahami regulasi kemudian bagaimana regulasi itu dijalankan untuk memenuhi target pengumpulan, pendistribusiannya, dan amilnya dipastikan itu on regulasi,” ujarnya.

Transformasi Layanan

Prof. Waryono juga memberikan penekanan terhadap kepatuhan regulasi menunjukkan bahwa transformasi layanan zakat harus dikerjakan dengan standar profesional sekaligus menjaga integritas amanah publik.

Dalam konteks ini, spirit tasawuf yang diusung dalam tema Rakernas menjadi relevan sebagai penyeimbang bahwa tata kelola yang rapi harus berjalan seiring dengan keikhlasan batin dan etika spiritual.

Menutup pesannya, Prof. Waryono kembali mengingatkan pentingnya kekompakan di antara seluruh amil dan pengurus. Baginya, keberhasilan lembaga zakat bukan hanya hasil strategi, tetapi juga buah dari soliditas internal.

“Saya berpesan, harus kompak. Karena dengan kompak, insya Allah, berdampak,” tutupnya berpesan.

Rakernas Laznas Agnia Care turut dihadiri oleh Ketua Yayasan Agnia Care, Yudhi Ginanjar; Mursyid Tarekat Idrisiyyah, Syeikh Akbar Muhammad Faturahman, M.Ag.; serta Direktur Eksekutif Laznas Agnia Care, RM Suryanto Sarjodiningrat, dan Walikota Administrasi Jakarta Timur, Munjirin, yang sekaligus membuka Rapat Kerja Nasional Lembaga Amil Zakal Nasional Agnia Care.

Rakernas diikuti Pembina, Pengurus, Pengawas, Kepala Perwakilan, Koordinator ZIS, dan mitra strategis yang mengevaluasi program nasional serta merumuskan strategi pendayagunaan zakat berbasis pemberdayaan. Salah satu fokus pembahasan adalah penguatan layanan digital untuk meningkatkan efektivitas distribusi serta monitoring program pengentasan kemiskinan ekstrem.

TERKAIT LAINNYA

Exit mobile version