Jakarta, Nasional.news – Kolesterol tinggi sering kali diidentikkan dengan masalah kesehatan orang dewasa atau lansia. Namun, seiring dengan perubahan pola makan dan gaya hidup, kolesterol tinggi kini tak hanya menyerang usia senja, tetapi juga kaum muda. Fenomena ini tentu menimbulkan kekhawatiran tersendiri di masyarakat. Lalu, apa saja gejala yang perlu diwaspadai jika kaum muda mengalami kolesterol tinggi?
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, sekitar 30 persen orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol yang melebihi ambang batas normal, dan sebagian dari angka tersebut adalah anak muda berusia 20-30 tahun. “Peningkatan kasus kolesterol tinggi di kalangan anak muda ini dipengaruhi oleh pola makan yang tinggi lemak dan gula, serta minimnya aktivitas fisik,” ujar dr. Andrianto, Sp.PD, seorang ahli penyakit dalam di RSUD Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Pola Makan Tak Sehat Pemicu Utama
Banyak anak muda cenderung mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman manis, seperti bubble tea atau soda, yang berkontribusi pada tingginya kadar lemak jahat (LDL) dalam tubuh. “Konsumsi makanan seperti ayam goreng, burger, atau camilan tinggi lemak trans berpotensi meningkatkan kolesterol jahat. Jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik, penumpukan lemak akan lebih mudah terjadi,” jelas dr. Andrianto.
Baca juga: Apa Saja Makanan yang Tinggi Kolesterol? Ini Daftar yang Harus Diwaspadai.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa kolesterol tinggi sebenarnya dapat dicegah jika pola hidup sehat diterapkan sejak dini. Namun, banyak anak muda yang justru mengabaikan pentingnya menjaga asupan gizi seimbang.
Gejala Kolesterol Tinggi pada Anak Muda
Meskipun banyak orang yang tidak merasakan gejala spesifik saat kadar kolesterolnya tinggi, ada beberapa tanda yang sebaiknya tidak diabaikan. Berikut adalah beberapa gejala kolesterol tinggi yang sering dialami oleh kaum muda:
- Nyeri Dada atau Sensasi Tertekan di DadaNyeri dada sering kali dihubungkan dengan masalah jantung, namun bisa juga menjadi tanda bahwa kadar kolesterol dalam tubuh sedang tinggi. “Penumpukan plak di dinding arteri dapat menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke jantung, menyebabkan nyeri dada,” jelas dr. Andrianto.
Cepat LelahMerasa lelah sepanjang waktu padahal tidak melakukan aktivitas berat? Ini bisa jadi salah satu indikasi adanya masalah kolesterol. Kadar kolesterol yang tinggi dapat mengurangi aliran oksigen dalam darah, sehingga tubuh akan terasa lemas dan kurang berenergi.
- Kaki dan Tangan Sering KesemutanKesemutan pada kaki atau tangan yang terjadi secara berulang bisa menandakan adanya penyumbatan aliran darah akibat kolesterol tinggi. “Penyumbatan aliran darah yang disebabkan oleh penumpukan plak dapat mempengaruhi fungsi saraf di area tersebut,” ujar dr. Andrianto.
Kulit Menguning atau Timbul Bintik-bintik LemakKondisi ini dikenal dengan istilah xanthelasma, yaitu adanya timbunan lemak yang menumpuk di bawah kulit, terutama di sekitar kelopak mata atau siku. Meski tidak menimbulkan rasa sakit, kehadiran xanthelasma menandakan bahwa kadar kolesterol dalam tubuh sedang tidak seimbang.
- Detak Jantung Tidak TeraturKolesterol tinggi bisa menyebabkan aritmia atau detak jantung yang tidak beraturan. Ini disebabkan oleh adanya penyumbatan di pembuluh darah yang menghambat aliran darah ke jantung, sehingga fungsi jantung terganggu.
Baca juga: Kadar Kolesterol Menurut Usia dan Jenis Kelamin, Berapa Normalnya?
Mengapa Anak Muda Rentan Terhadap Kolesterol Tinggi?
Beberapa faktor risiko yang menyebabkan anak muda lebih rentan terhadap kolesterol tinggi antara lain:
- Kurang Aktivitas Fisik: Banyak anak muda yang cenderung menghabiskan waktunya di depan komputer atau ponsel tanpa melakukan aktivitas fisik. Kurangnya olahraga dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh.
Diet Tinggi Lemak dan Gula: Pola makan tidak sehat, seperti seringnya mengonsumsi makanan cepat saji, camilan manis, dan minuman bersoda, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat.
- Kebiasaan Merokok dan Minum Alkohol: Kedua kebiasaan ini dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh, sehingga risiko kolesterol tinggi meningkat.
- Faktor Genetik: Riwayat keluarga yang memiliki masalah kolesterol juga meningkatkan risiko kaum muda mengalami kondisi serupa. Jika orang tua memiliki kadar kolesterol tinggi, maka anaknya berpeluang lebih besar untuk mewarisi kondisi ini.
Pentingnya Pemeriksaan Rutin
dr. Andrianto menyarankan agar anak muda melakukan pemeriksaan kolesterol secara rutin, minimal satu kali setahun. Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi dini apakah kadar kolesterol dalam tubuh sudah melebihi batas normal atau belum. “Kolesterol total yang ideal berada di bawah 200 mg/dL. Jika sudah melebihi angka tersebut, sebaiknya segera lakukan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat,” ujarnya.
Selain itu, melakukan pengecekan profil lipid lengkap juga dianjurkan untuk mengetahui kadar HDL (kolesterol baik), LDL (kolesterol jahat), dan trigliserida dalam tubuh. Profil lipid yang tidak seimbang bisa menjadi sinyal adanya gangguan metabolisme lemak yang perlu ditangani lebih lanjut.
Cara Mengatasi dan Mencegah Kolesterol Tinggi
Jika sudah terdeteksi memiliki kolesterol tinggi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan mencegah peningkatan kadar kolesterol:
- Ubah Pola MakanPerbanyak konsumsi makanan yang mengandung serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan gandum utuh. Hindari makanan yang tinggi lemak jenuh dan trans, seperti gorengan, makanan cepat saji, serta makanan olahan.
Rutin BerolahragaLakukan olahraga secara teratur minimal 30 menit setiap hari. Aktivitas fisik, seperti jogging, bersepeda, atau berenang, dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL).
- Hindari Rokok dan AlkoholMenghentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.
Konsumsi Obat Penurun Kolesterol jika DiperlukanDalam beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan obat penurun kolesterol seperti statin untuk membantu menurunkan kadar LDL dalam darah. “Penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan dokter karena memiliki efek samping tertentu,” tambah dr. Andrianto.
Kesadaran Dini Menjadi Kunci
Kolesterol tinggi memang bisa dialami siapa saja, tidak peduli usia. Namun, dengan meningkatnya kasus kolesterol tinggi di kalangan anak muda, kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini perlu ditingkatkan. “Mencegah lebih baik daripada mengobati. Mulai jaga pola makan, rutin berolahraga, dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala,” pesan dr. Andrianto menutup wawancara.
Dengan begitu, risiko komplikasi kesehatan akibat kolesterol tinggi, seperti penyakit jantung dan stroke, dapat diminimalisir di kemudian hari. Jadi, mulailah peduli dengan kadar kolesterol Anda, apa pun usia Anda.