Panen Raya Pondok Roja dan TNI Ikhtiar Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Fiqih Ulyana

Rabu, 24 September 2025

Panen Raya Pondok Roja dan TNI Ikhtiar Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional (Foto: Dok. Roja)

Spektrum bahasan

NASIONAL.NEWS — Sukoharjo kembali menjadi saksi bagaimana pangan bukan sekadar urusan dapur, tetapi juga urusan bangsa. Melalui semangat gotong royong, Pondok Pesantren Rooihatul Jannah (Pondok Roja) bersama Laznas BMH dan TNI menggelar Panen Raya Padi di Brumbung RT 03 RW 02, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (23/9/2025).

Acara ini melibatkan santriwati Pondok Roja serta warga sekitar. Tidak kurang dari 300 penerima manfaat turut merasakan dampak nyata dari kerja sama tersebut, terutama dalam mendukung pemenuhan pangan santriwati sehari-hari.

Dalam kegiatan yang penuh kehangatan itu, Danramil Kota Sukoharjo, Kapten Inf Sutrisno, menegaskan relevansi program ini dengan arah pembangunan nasional.

“Ketahanan pangan di pesantren seperti ini sangat penting. Ini juga sejalan dengan program unggulan Presiden Prabowo untuk lima tahun mendatang. Harapan kami, kolaborasi seperti ini semakin erat dan berkesinambungan,” ujarnya.

Koordinator Unit Layanan Zakat BMH Kabupaten Sukoharjo, Zatno, menambahkan bahwa panen kali ini lebih dari sekadar aktivitas bercocok tanam.

“Lebih dari sekadar program, ini adalah cikal bakal ekosistem mandiri. Di mana pesantren tumbuh sebagai pusat pangan, memberdayakan masyarakat, dan menginspirasi kemandirian,” jelasnya.

Tumbuhkan Benih Masa Depan

Pimpinan Pondok Roja, Ust. Ahmad Hamim, turut memberi perspektif menarik. Ia menyebut, panen ini bukan hanya soal ikhtiar memenuhi kebetuhan pangan santri, tapi juga tentang menumbuhkan benih masa depan.

“Kami sedang mencetak petani Generasi Z yang mandiri, berbekal ilmu dan kepedulian untuk ketahanan pangan umat,” katanya.

Nuansa riang semakin terasa saat para santriwati ikut memanen. Nindy Aulia, santriwati kelas 8B, menyampaikan kegembiraannya. Nindy merasa senang sekali bisa ikut menanam sampai panen.

“Hasil padi ini bukan hanya untuk makan kami sehari-hari, tapi juga menjadi pelajaran berharga tentang kemandirian. Terima kasih kepada BMH dan TNI yang sudah mendukung,” ungkapnya dengan wajah berbinar.

Apresiasi juga datang dari pihak aparat. Kehadiran TNI tidak hanya sebatas memberi dukungan logistik, tetapi juga memperkuat pesan bahwa ketahanan pangan adalah urusan bersama.

Panen raya kali ini menjadi simbol sinergi tiga elemen yaitu dunia pendidikan pesantren, lembaga zakat, dan aparat negara. Semua bergerak dengan satu tujuan, memperkuat kemandirian pangan nasional dari akar rumput.

“Panen ini tak hanya memenuhi kebutuhan santriwati, tapi juga menjadi bukti nyata optimisme masa depan. Pesantren tak hanya fokus pada pendidikan agama, tapi juga berperan aktif membangun ketahanan pangan umat,” tutup Hamim.

TERKAIT LAINNYA

Exit mobile version