Ramadhan Dai Mengabdi dan Spirit Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in

dai mengabdi
Ilustrasi: dai mengabdi Posdai di Papua

JAKARTA – Semarak dakwah hingga ke pelosok negeri tanpa henti, demikian pula pada bulan Ramadhan kali ini. Didasari pada intensi tersebut, Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai) meluncurkan program Sahabat Dai dengan tagline “Pengabdian Tanpa Batas”.

Ketua Posdai Pusat, Ust. Samani Harjo, mengatakan sejatinya dakwah tak mengenal batas waktu maupun tempat. Oleh sebab itu, pengabdian di jalan dakwah tak ada limitasi.

Bacaan Lainnya

“Pengabdian tanpa batas sebagai peneguhan bahwa kerja kerja dakwah adalah pekerjaan penting sepanjang masa,” kata Samani dalam keterangannya diterima di Jakarta, Kamis (23/3/2023).

Samani menerangkan, tagline “Pengabdian Tanpa Batas” diambil dari dari Al Quran surah Al Fatihah “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in”, yang memuat spirit pengabdian hanya kepada Allah SWT. “Hanya kepada-Mu kami mengabdi, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan”.

Kata Samani, dengan berbekal kalimat yang diikrarkan dalam setiap shalat saat membaca surah Al-Fatihah itu, para dai mengabdi PosDai berangkat ke tempat tugas hingga ke wilayah 3T: Terluar, Terdalam, dan Terasing di seluruh Nusantara.

“Kata ‘kami’ dalam ikrar itu memberikan penekanan bahwa seseorang yang tercerahkan dengan kesadaran menyangkut keterikatannya dengan sesama tidak akan merasakan apa pun kecuali derita manusia, serta tidak berupaya kecuali mewujudkan keselamatan dan kesejahteraan manusia,” katanya.

Ikrar itu juga mengaksentuasi bahwa dai mengabdi berkawan dengan sahabat manusia, seperti pengetahuan, kesehatan, kemerdekaan, keadilan, keramahan, dan sebagainya. “Dan dia akan berseteru dengan musuh manusia, seperti kebodohan, penyakit, kemiskinan, prasangka, dan sebagainya,” imbuhnya.

“Mereka tahu, betapa banyak saudara-saudara mereka di wilayah-wilayah yang jauh itu yang belum tersentuh oleh Islam. Padahal wahyu bagi manusia itu ibarat cahaya bagi mata,” lanjutnya.

Samani menegaskan, tanpa cahaya, yang ada hanyalah kegelapan. Maka, dengan niat mengabdi kepada Allah dan bekal yakin dengan pertolongan-Nya para dai mengabdi mencoba meretas batas baik keterbatasan diri mereka, keterbatasan saudara-saudara baru mereka di daerah tugas, dan juga batas-batas teritorial yang kasat mata.

“Kita, setiap muslim, juga telah mengikrarkan pernyataan tersebut. Maka bukankah sudah selayaknya bila kita membersamai dan mendukung kiprah para dai tersebut,” tandasnya seraya mengajak khalayak luas menjadi bagian dari Sahabat Dai PosDai.

WASIILUL ARHAM

Pos terkait