Sinergi Kebaikan BMH dan Nano Bank Syariah Perkuat Semangat Kebangsaan

Anchal M. Said

Selasa, 21 Oktober 2025

NASIONAL.NEWS — Aula Serbaguna 2 Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, menjadi saksi semaraknya Kajian Akbar yang digelar Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dalam rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) ke-6 Hidayatullah, Selasa (21/10/2025).

Acara ini bukan sekadar kegiatan religius, tetapi momentum strategis memperkuat sinergi keumatan dan kebangsaan dalam semangat menuju Indonesia Emas 2045.

Kegiatan tersebut menghadirkan ratusan jamaah dari berbagai daerah, menandai bahwa BMH tidak hanya mengelola zakat dan sedekah, tetapi juga membangun ruang perjumpaan sosial dan spiritual bagi masyarakat.

Kehadiran peserta dari beragam latar belakang menunjukkan wajah Islam Indonesia yang inklusif dan penuh semangat kebersamaan.

Dalam ceramahnya, dai nasional, Ustadz Munawir Ngacir menekankan bahwa kekuatan bangsa berawal dari keluarga yang harmonis dan masyarakat yang saling memahami.

“Keharmonisan adalah pondasi, karena dari keluargalah lahir generasi penerus yang akan menentukan masa depan umat dan bangsa,” ujarnya penuh penekanan.

Menurutnya, sinergi antara nilai keislaman dan keindonesiaan harus berangkat dari keluarga, sebab rumah tangga merupakan madrasah pertama dalam membentuk karakter bangsa.

Harmoni Keluarga sebagai Pilar Keutuhan Bangsa

Kajian ini menyoroti pentingnya membangun peradaban bangsa dari lingkup paling dasar, yakni rumah tangga.

Dalam perspektif sosial, keluarga adalah unit terkecil dari negara, sehingga kekuatannya akan menentukan daya tahan bangsa menghadapi krisis moral maupun sosial.

Ustadz Munawir menambahkan bahwa nilai saling menghormati dan memahami perbedaan karakter merupakan kunci harmoni yang relevan tidak hanya dalam rumah tangga, tetapi juga dalam konteks kehidupan berbangsa yang majemuk.

“Ketika kita mampu memahami pasangan kita, maka kita juga belajar memahami sesama anak bangsa yang berbeda pandangan. Itulah makna sejati ukhuwah dan kebinekaan yang diajarkan Islam,” jelasnya.

Kisah Inspiratif dan Nilai Kemanusiaan

Suasana kajian semakin khusyuk ketika Kayla, seorang hafidzah muda, bersama ibundanya, membagikan kisah perjuangan mereka dalam menghafal Al-Qur’an di tengah keterbatasan ekonomi.

Kisah itu menggugah banyak hati, menegaskan bahwa cinta kepada Al-Qur’an dapat menjadi sumber kekuatan spiritual dan sosial.

Nilai perjuangan dan ketekunan tersebut menjadi representasi nyata dari semangat keindonesiaan yang pantang menyerah dan menjunjung tinggi doa serta ikhtiar.

Sementara itu, akademisi dari Institut Teknologi Nasional (Itenas) yang juga pendiri Ausomethink Maharani Dian Permanasari, S.Ds., M.Ds., M.Phil., Ph.D. turut berbagi pengalaman mendidik anak dengan kebutuhan khusus.

Dengan penuh haru, ia menuturkan perjalanan panjang membimbing anaknya yang didiagnosa autis hingga mampu tumbuh percaya diri.

“Setiap anak adalah anugerah, dan tugas orang tua adalah menemukan cara terbaik untuk menuntun mereka menuju cahaya,” ucapnya. Ia menekankan, masyarakat Indonesia perlu terus menumbuhkan empati dan gotong royong dalam menghadapi perbedaan dan keterbatasan.

Sinergi Ekonomi dan Sosial Umat

Kegiatan ini juga didukung oleh Nano Bank Syariah, yang bersinergi bersama BMH dalam program sosial-ekonomi berbasis syariah. Kolaborasi tersebut mencerminkan langkah konkret membangun kemandirian umat melalui pendekatan ekonomi berkeadilan.

“Kolaborasi antara lembaga zakat, institusi keuangan syariah, dan masyarakat menjadi model sinergi anak bangsa yang berlandaskan nilai moral, spiritual, dan profesionalitas,” kata Melky Satria, panitia acara.

Dia menambahkan, kajian akbar ini bukan sekadar ajang dakwah, tetapi momentum memperkuat semangat kebersamaan nasional.

Menurutnya, pesan moral dan spiritual yang disampaikan para tokoh menjadi refleksi penting tentang bagaimana umat Islam berperan aktif dalam membangun peradaban bangsa.

“Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, kegiatan ini menegaskan bahwa keberkahan dan kemajuan hanya dapat diraih melalui persatuan,” katanya.

Acara ditutup dengan doa bersama, memohon agar Indonesia senantiasa diberi kekuatan untuk melangkah menuju masa depan yang lebih kuat, harmonis, dan berkeadaban.

Menariknya, kegiatan ini juga disemarakkan dengan pemberian doorprize kepada para ibu-ibu peserta. Momen tersebut menjadi suasana yang penuh keceriaan dan keakraban.

Beberapa di antara mereka berhasil membawa pulang berbagai hadiah menarik seperti rice cooker, kipas angin, dispenser, serta sejumlah hadiah unik lainnya. Kemeriahan itu menambah semangat kebersamaan sekaligus menjadi simbol apresiasi atas dedikasi kaum ibu sebagai pilar keluarga dan bangsa.

TERKAIT LAINNYA

Exit mobile version