Tangis Haru Muhammad Zeven Tatkala Ujian Hafalan Quran

muhammad zeven

ANAK itu duduk bersila di depan. Tubuh mungilnya menghadap ke tim juri. Hari itu, Ahad (12/3/2023) anak ini akan menjalani Ujian Tahfidzul Qur’an.

Namanya Muhammad Zeven, ia kini duduk di bangku kelas 3 SMP Hidayatullah Bengkulu.

Bacaan Lainnya

Sedari pagi ia sudah bersiap. Ia mengenakan gamis putih, berpeci hitam, dan mengenakan sorban di pundaknya.

Zeven melafazkan bait demi bait ayat Al Qur’an yang telah dihafalnya lancar. Suaranya mendayu lembut dengan makhraj yang fasih.

Namun, dipertengahan ia mengujikan hafalannya itu, tiba tiba suara Zeven tertahan. Nafasnya sedikit tersengal. Ia menangis. Sedu sedan yang dalam.

Usut punya usut, rupanya di hari spesialnya itu, tak ada orang tua yang mendampingi Zeven. Orangtuanya telah berpisah, dan kini Zeven merasakan kesedihan yang mendalam.

Semua hadirin larut dalam suasana itu. Zeven tak kuasa menahan air mata yang merembes di wajahnya.

Sesaat kemudian para guru datang ke hadapan dan memeluknya. Menguatkan Zeven yang bersedih sekaligus terharu karena tak didampingi orang yang dicintainya.

Zeven kuat. Zeven hebat.

Semoga ananda Zeven menjadi anak yang shalih, berbakti kepada kedua orangtua, bermanfaat untuk agama, bangsa, dan negara, Aaamiiin.

YACONG B. HALIKE

Pos terkait