DEPOK — Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Drs. H. Muhammad Amin Suma, BA, MA, MM, menutup secara resmi workshop dan bimtek Dai Tangguh yang digelar oleh Laznas BMH dan YBM BRILiaN bertajuk “Dai Tangguh Membangun Negeri, Memberi Makna untuk Indonesia” di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Rabu, 23 Sya’ban 1444 (15/2/2023).
Pada kesempatan tersebut Amin Suma mengatakan kiprah dai telah memberi makna bagi Indonesia yang selalu meneguhkan perannya dalam membangun negeri.
“Memberi makna untuk Indonesia sebagai tanggung jawab kita sebagai warga negara. Kiprah dai telah memberi makna bagi Indonesia yang selalu meneguhkan perannya dalam membangun negeri,” katanya.
Ketua Dewan Syariah YBM BRILiaN ini mengatakan sebagai warga negara, kita wajib memberi makna yang positif kepada bangsa Indonesia dalam berbagai bidang.
“Bagi dai berdakwah memberi makna dalam penyampaian bidang keagamaan, bagi pengusaha memberi makna di bidang ekonomi, bagi guru dalam bidang pendidikan. Semua memberikan makna yang bermuara kepada hal positif,” katanya.
Ia pun mengharapkan kepada para dai untuk tak henti hentinya berdakwah menyampaikan pesan keagamaan, kebangsaan, dan moralitas yang selaras kondisi masyarakat setempat.
Menurutnya, berdakwah memang tak mudah sebab pekerjaan mengubah manusia menjadi baik merupakan hak prerogatif Allah Ta’ala sebagai penguasa alam semesta. Kita hanya dituntut menjalani proses ini dengan penuh ketekunan dan kesabaran.
“Membangun kultur itu tidak sederhana dan membutuhkan proses, membutuhkan waktu yang tidak sebentar, maka pesan saya ikuti proses itu. Tidak tergesa gesa, kepengen baru 2 atau 3 hari sudah tampak hasilnya,” katanya.
Ketua Umum Himpunan Ilmuwan dan Sarjana Syariah Indonesia (HISSI) ini mengungkapkan, membangun negeri ini bukan satu hal yang bisa dilakukan oleh kelompok kecil apalagi seorang diri, tetapi memerlukan semua komunitas yang ada di masyarakat Indoensia.
“Itulah sebabnya sampaikan agama itu bil hikmah dan mauidlatul hasanah. Hindari yang menimbulkan berbantah bantahan atau gontok gontokan,” tukasnya.
Amin Suma berharap workshop dan bimtek dai ini terus berkelangsungan untuk peningkatan mutu dan wawasan serta skil dai dalam berdakwah. Disamping itu, hal ini juga menurutnya seyogyanya menambah kesinambungan dakwah.
“Mana dakwah yang sudah berhasil ditindaklanjuti, yang belum berhasil dievaluasi, dan tentu saja perlu ada pembaharuan demi pembaharuan yang menuju ke arah pembangunan anak negeri ini lebih baik lagi,” tandasnya berpesan.
Penutupan workshop dan bimtek Dai Tangguh yang digelar oleh Laznas BMH dan YBM BRILiaN bertajuk “Dai Tangguh Membangun Negeri, Memberi Makna untuk Indonesia” juga dihadiri oleh Direktur BMH Supendi, Direktur Program dan Pemberdayaan BMH Pusat, Zainal Abidin, Ketua Yayasan Hidayatullah Depok Tgb. Lalu Mabrul, dan perwakilan direksi dari YBM BRILiaN.
Kesempatan tersebut juga dipilih tiga terbaik yang mendapat penghargaan yaitu Ustadz Fahrurrozi yang tugas di Bintuni Papua Barat, Ustadz Ali Imron yang bertugas di Riau. Dan, Ustadz Bima Ardiansyah yang tugas di Suku Anak Dalam.*/Yacong B. Halike