PALU – Komunitas Garda Muda Berjuang untuk Sulawesi Tengah (Gambust) menilai Provinsi Sulawesi Tengah membutuhkan figur konsolidator seperti Ahmad H.M. Ali untuk mendorong percepatan pembangunan kawasan tersebut.
Community Organizer (CO) Gambust, Suhardi, menyebut figur konsolidator memegang peran sentral untuk mengkombinasi dan mengorganisasi permasalahan daerah yang kompleks. Dengan latar belakang dan pengalaman panjangnya, Ahmad Ali dinilai tepat untuk mengisi ruang pengabdian kepemimpinan tersebut.
“Diantara banyak tokoh, tentu saja yang tepat, paling dibutuhkan, dan sangat menonjol kemampuannya untuk memimpin Sulawesi Tenga adalah Ahmad Ali,” kata Suhardi, dalam keterangannya kepada Sulteng.news (Nasional Dotnews Network), Kamis (18/7/2024).
Menurut Suhardi, Ahmad Ali tidak saja merepresentasi harmoni potensi angkatan dua generasi tetapi juga relevan dengan kebutuhan daerah yang memerlukan figur konsolidator yang dalam dirinya memiliki kombinasi sebagai pemersatu, pemikir, dan penggerak sekaligus.
“Pengalaman panjanganya sebagai politisi nasional, pemikir, dan aktifis, menjadikan Bang Ali sebagai figur yang saya kira telah dinantikan rakyat Sulteng untuk membawa daerah ini lebih maju semakin menyala,” kata Suhardi.
Selain itu, dengan bekal pengalaman panjangnya di dunia usaha dan pergerakan sosok low profile kelahiran Wosu, Morowali, Sulawesi Tengah, ini juga dinilai mampu mengeksekusi berbagai isu yang berkenaan dengan kepentingan Sulawesi Tengah.
“Meskipun selama ini tak memiliki kewenangan eksekutif, Ahmad Ali mampu hadir secara konsisten dalam menjurubicarai Sulteng dan memperjuangkan berkaitan dengan apa yang menjadi kepentingan daerah,” imbuh Suhardi.
Kepemimpinan Daerah
Perhatian Gambust tak sebatas pada isu kepemudaan, pemberdayaan, pendidikan, dan lingkungan, komunitas ini juga memiliki kepedulian terhadap masalah kepemimpinan daerah.
Tokoh muda yang menjadi kontestan pada Pemilu 2024 untuk DPD RI Sulteng ini menilai persoalan kepemimpinan adalah instrumen mendasar untuk membangun daerah. Karenanya, pemimpin harus dipersiapkan dan lahir dari penempaan panjang.
“Sosok Ahmad Ali menunjukkan bahwa Sulteng tidak kekurangan putra putri terbaik yang secara figur dan jejak rekam mampu memikul amanah kepemimpinan untuk memajukan daerah,” kata Suhardi.
Menurut inisiator Kampung Institute ini, Sulawesi Tengah membutuhkan sosok pemimpin yang punya jiwa mengabdi. Kriteria ini, menurut Suhardi, sangat penting sebab jiwa mengabdi akan memancarkan ketulusan, siap berkorban, dan punya kemampuan eksekutif.
“Memberi pengabdian terbaik untuk Sulawesi Tengah yang dicetuskan Ahmad Ali ini menarik. Jiwa mengabdi ini tidak bisa muncul dalam waktu singkat apa lagi dibikin bikin, jiwa mengabdi ini terlihat dari track record seseorang dalam berbagai aktivitasnya,” kata Suhardi.
Suhardi menjelaskan, Gambust yang diinisiasinya ini adalah komunitas perkumpulan anak muda Sulteng yang memiliki perhatian dan kepedulian dengan melakukan berbagai gerakan sosial untuk kemajuan masyarakat khususnya di Sulawesi Tengah.
“Gambust merupakan jembatan interaksi dan ruang kreatifitas bagi generasi muda Sulteng tanpa dibatasi sekat teritorial karena dengan kemajuan tekologi banyak hal yang dapat dikolaborasikan,” katanya menandaskan.
Hasman Dwipangga | Sulteng.news